Mohon tunggu...
Sabariah
Sabariah Mohon Tunggu... mahasiswa -

segala sesuatu yang kamu lakukan niatkanlah untuk ibadah :D insya Allah di rumah menjadi ibu dan istri sepenuhnnya . amin 0:)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cikal Bakal Pendidikan Karakter

18 Februari 2018   05:58 Diperbarui: 18 Februari 2018   06:06 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa hal dasar yang mendasari hancurnya suatu kaum atau kelompok adalah merosotnya akhlak dalam diri setiap individu. Kita bisa lihat pada kenyataan sekarang ini, banyak manusia diluar sana yang hancur atau rusak dikarenakan merosotnya akhlak dalam dirinya. 

Bukan hanya manusia yang dapat hancur karena merosotnya akhlak, sebuah lembaga atau institusi pun dapat hancur dikarenakan merosotnya akhlak. Dari rincian yang tadi saya tuliskan dapat kita ambil kesimpulannya bahwa kunci keberhasilan dalam kehidupan adalah akhlak. Itulah mengapa Nabi Muhammad SAW diutus salah  satunya untuk memperbaiki  akhlak. Karena hakikat pendidikan adalah pembinaan akhlak.

Berbicara tentang akhlak, dalam pemikiran orang awam, akhlak sama dengan karakter. Nah sekarang kita kaitkan dengan pendidikan. Mengapa pendidikan di negara kita ini banyak yang gagal? Karena pendidikan kita belum pernah focus pada pembinaan akhlak atau karakter. Pandangan pendidikan di negara kita ini sangatlah miris, mengapa demikian? 

Karena kebanyakan saat ini, yang ditekankan pembinaannya hanyalah pembinaan pengetahuan dan keterampilan saja, sehingga pembinaan karakter atau akhlaknya dikesampingkan. Pandangan pembinaan seperti inilah yang membuat generasi sekarang ini menjadi generasi yang kaya akan pengetahuan namun miskin akan perlakuannya atau karakternya. 

Maka tak heran jika saat ini banyak terdengar kasus mahasiswa membunuh dosen atau  fenomena yang baru-baru ini terjadi yaiitu siswa memukul gurunya hingga gurunya meninggal, serta fenomena yang sudah sangat sering terjadi saat ini adalah kasus korupsi yang terjadi hampir diseluruh bagian daerah-daerahdi Indonesia. Siapa yang melakukan semua itu? Tak lain yaitu orang yang jenius, dan sangking jeniusnya malah menyalahgunakan kejeniusan yang dimilikinya. 

Apa yang membuat hal itu terjadi? Ya itu tadi, kurangnya pembinaan akhlak/karakter yang dilakukan oleh orang tua maupun guru di sekolah.  Maka jangan heran jika   generasi saat ini banyak yang hebat akan pengetahuan atau kognisinya namun kurang hebat dalam masalah kelakuan atau akhlaknya.

 Sebenarnya sudah begitu lama menteri pendidikan nasional mencenangkan bahwa pendidikan karakter itu penting dan mulai diwajibkan untuk diberlakukan di sistem pendidikan nasional kita, namun hal itu bisa dikatakan sudah terlambat dikarenakan akhlak warga negara saat ini sudah sangat memprihatinkan. 

Tetapi, tak ada kata terlambat untuk suatu hal kebaikan. Kita patut bersyukur karena menteri pendidikan nasional kita telah memberikan perhatian khusus terhadap pentingnya pendidikan karakter ini. Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua dan guru dalam memberlakukan pembimbingan karakter tersebut.  

Pembinaan akhlak itu tidaklah suatu perkara yang mudah untuk dilakukan, karena yang melakukannya pun harus benar-benar menjadi tauladan atau percontohan yang baik. Kita haruslah menekankan bahwasannya pembinaan karakter itu akan berhasil jika pembimbingnya menuangkannya dalam bentuk peneladanan dan pembiasaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun