Mohon tunggu...
Sabariah
Sabariah Mohon Tunggu... mahasiswa -

segala sesuatu yang kamu lakukan niatkanlah untuk ibadah :D insya Allah di rumah menjadi ibu dan istri sepenuhnnya . amin 0:)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melatih Kecerdasan Sosial Anak Sejak Dini

5 Maret 2017   20:26 Diperbarui: 5 Maret 2017   20:41 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peneliti menemukan bahwa dasar kecerdasan manusia terletak pada apa yang dilakukan oleh pancaindra mereka melalui aktivitas pada masa kanak-kanak. Oleh sebab itu, malatih pancaindra, melatih perasaan dan rasa empati  sejak kecil sangatlah penting. Perlu diketahui bahwa semua kecerdasan anak dapat ditumbuhkembangkan. Di sini tergantung lingkungan tempat di mana anak itu dibesarkan. Jika lingkungannya tidak kondusif, maka akan memberenggus kecerdasan anak yang telah dibawanya sejak ia lahir.

Saat ini, para orang tua berlomba dalam meningkatkan kecerdasan kognitif anaknya dan jarang sekali memperhatikan kecerdasan yang lainnya. Mereka bangga jika anaknya menjadi anak yang pintar dan juara di sekolahnya, namun kecerdasan sosial anaknya di lupakan. Jika kecerdasan sosial anak terlupakan untuk diasah dan ditingkatkan, dikhawatirkan anak itu akan menjadi orang cerdas namun tidak menjadi orang yang baik dan bermanfaat. Oleh karena itu, selain kecerdasan kognitif yang orang tua tingkatnkan, orang tua juga harus meningkatkan dan menanamkan kecerdasan sosial pada anaknya sejak dini.

Orang tua harus mengajarkan sejak dini bagaimana berkomunikasi yang baik terhadap sesama manusia dan berbicara serta berlaku sopan terhadap orang yang lebih tua dari pada dia. Anak sedini mungkin harus dilatih mempunyai kecerdasan sosial dan perasaan positif kepada orang lain. mengapa harus sejak masa kanak-kanan dilatih kecerdasan sosialnya? Karena anak pada usia dini merupakan anak yang peniru dan yang ditiru itu akan melekat dalam dirinya sampai ia dewasa nanti. Maka dari itu sebagai orang tua haruslah menjadi model yang baik untuk anaknya dalam memberikan tauladan yang baik. Jika orang tua menjadi teladan yang baik, maka teladan yang baik itu akan melekat sampai anak menjadi tua nanti dan akan mengajarkan teladan itu kepada keturunannya juga.

Dalam lingkungan keluarga, tanamkan rasa empati antaranggota keluarga, bagaimana mereka bergotong royong dan bertanggung jawab atas urusan keluarga. Ajarkan bagaimana cara menjadi kakak yang baik untuk adik-adiknya, begitupun sebaliknya. Demikian juga dalam lingkungan masyarakat, ajarkan anak bergotong royong dengan teman-temannya. Jangan pernah memperlihatkan anak serta menanamkan perasaan negatif anak terhadap orang lain namun ajari anak mencintai dan menyayangi orang lain. hal ini haruslah dimulai dari lingkungan keluarga yang selalu memberikan rasa kasih sayang dan cinta pada sesama. Suasana yang penuh dengan cinta dan kasih sayang kepada orang lain maupun anggota keluarga lainnya akan membiasakan anak menebarkan kasih sayang kepada anggota keluarga maupun orang lain.

melatih kecerdasan sosial anak dengan menunjukkan gambar juga sangatlah membantu. Ketika anak berusia dua tahun, anak pasti sudah dapat mendeskripsikan apa yang dilihatnya, seperti gambar, pemandangan dan lain lain. berikan gambar yang dapat membuat anak memahami masyarakat disekitarnya. Seperti gambar anak bersalaman kepada orang tuanya ketika ingin berangkat sekolah atau gambar orang-orang yang bergotong royong membersihkan halaman sekitar tempat tinggalnya.

Melatih kecerdasan sosial dengan gambar menjadi salah satu kegiatan yang sangat bagus untuk dilakukan oleh orang tua. Kegiatan yang lainnya yang bagus untuk melatih kecerdasan sosial anak yaitu dengan bermain peran. Contohnya bermain peran anak sebagai dokter, guru, penjual, pembeli, dan peran lainnya. Jika anak berperan sebagai dokter dan orang tua sebagai pasiennya, ajarkan anak bagaimana berperan sebagai dokter yang baik, penuh kesabaran, suka menolong dan lain sebagainya.

Yang terpenting untuk melatih kecerdasan sosial tersebut adalah biarkan anak bermain bersama dengan teman-temannya. Jangan membiasakan anak bermain secara individu di rumah, mengekangnya dan melarangnya bermain diluar rumah karena takut bermain dengan teman yang salah. Biarkanlah bermain diluar rumah namun dalam pengawasan orang tua. Biasakan anak bermain permainan yang kolektif. Ikut sertakan anak dalam kegiatan amal dan bakti sosial yang orang tua lakukan. 

Seperti berkunjung ke tetangga yang sakit, membantu orang miskin dan yang sedang tertimpa musibah dan kegiatan sosial lainnya. Dari perlakuan yang sering mereka lihat dan kerjakan bersama keluarganya akan memberikan pelajaran bagi anak bagaimana mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Yang terpenting adalah bagaimana anak anda dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Ingat, anak akan selalu menjadikan orang tua mereka sebagai model untuk meniru mereka. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun