Mohon tunggu...
Sabariah
Sabariah Mohon Tunggu... mahasiswa -

segala sesuatu yang kamu lakukan niatkanlah untuk ibadah :D insya Allah di rumah menjadi ibu dan istri sepenuhnnya . amin 0:)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Tualah Penentunya

9 Desember 2015   20:09 Diperbarui: 9 Desember 2015   20:26 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak usia dini merupakan anak golden age. Maksud anak usia dini adalah merupakan masa-masa yang paling baik atau masa emas untuk memberikan anak asumsi pendidikan agar mereka mendapatkan bekal untuk beranjak kejenjang yang berikutnya. Masa ini tentulah menjadi kesempatan emas bagi para orang tua. Namun, banyak orang tua yang salah mengartikan usia emas anak. saat ini para orang tua berlomba-lomba dalam memberikan pendidikan yang layak untuk anaknya. Pendidikan yang layak ini menurut orang tua baik, namun layak untuk anak belum tentu.

Para orang tua saat ini berlomba-lomba mengajarkan anak menulis dan membaca sejak usia anak sangat dini. Bahkan sampai memasukkan anak mereka ke tempat kursus matematika dan sains. Para orang tua beranggapan pendidikan anak sejak dini sangatlah penting untuk masa depannya, sehingga para orang tua melakukan hal tersebut. Tetapi mereka tidak mengetahui apa yang anak butuhkan dan anak inginkan di usia dininya.

Pendidikan untuk anak usia dini memang sangatlah perlu dan penting bagi masa depannya, namun kita juga harus memperhatikan kemampuan anak. pada usia dini anak memang membutuhkan stimulan pendidikan agar mereka mendapatkan bekal untuk melangkah kejenjang selanjutnya. Namun, anak juga tidak dapat dipaksa untuk mengetahui semuanya sejak usia dini.

anak mungkin bisa cepat menangkap, namun ia juga akan cepat lupa istilahnya cepat tumbuh cepat layu, jika anak dipaksa. Jadi intinya adalah anak usia dini belum bisa untuk dipaksa diajarkan belajar dan menulis, bolehlah dikenalkan membaca dan menulis itu, namun jika memaksa anak harus bisa menulis dan membaca pada usia dini sangatlah tidak baik untuk masa depannya.

Pada tahun 1930, seorang anak yang bernama William James putra seorang psikiater prestasinya pada usia dini menghiasi berbagai media, sejak usia dini ayahnya telah mengajarkan berbagai rumus matematika dan pelajaran berat lainnya yang tida layak untuk anak usia dini. dia memang bisa menangkap apa yang diajarkan ayahnya dan karena kecerdasan otaknya ia masuk harvard college pada usia 11 tahun. Namun, apa yang terjadi selanjunya? Seorang wartawan menemukan seorang pemulung tua, dan mengherankan lagi pemulung itu adalah william James.

Lah, kemana kecerdasan anak tersebut di masa dewasanya? Apakah cuman berguna diusia dininya? Ini membuktikan jika anak usia dini dikekang atau dipaksa mengetahui sesuatu sejak usia dini yang belum bisa dicerna dengan sempurna, maka itu tak akan bermanfaat baginya dimasa depan. Ini adalah sebuah contoh anak yang dipaksa dan dikekang belajar saat usia dini.

Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Jadi, pintar-pintarlah para orang tua dalam memilih pendidikan yang layak untuk anak-anak usia dini. sekali lagi, silahkan untuk mengenalkan membaca dan menulis, namun janganlah memaksa anak untu harus bisa membaca dan menulis diusia dininya. Anak itu akan bisa dengan sendirinya seiring tumbuh dan berkembangnya anak tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun