Mohon tunggu...
sabanih
sabanih Mohon Tunggu... Seniman - Seorang pengajar tenaga pendidikan dan seni

Senang dengan seni musik, beladiri Silat Cingkrik, pembina ekskul basket dll

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Mengembangkan Budaya Silat

9 Juni 2024   12:14 Diperbarui: 9 Juni 2024   12:29 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Silat Cingkrik adalah salah satu warisan budaya Betawi yang berasal dari daerah Tanah Baru, Bendungan Hilir, Jakarta. Seni bela diri ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Betawi selama berabad-abad. Cingkrik sendiri dikenal dengan gerakannya yang lincah dan cepat, mencerminkan kepribadian masyarakat Betawi yang dinamis dan adaptif.
Cingkrik memiliki filosofi yang mendalam, di mana setiap gerakan tidak hanya sekadar teknik bertarung, tetapi juga sarana untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti keberanian, kesabaran, dan penghormatan terhadap lawan. Teknik-tekniknya yang unik, seperti "kuda-kuda", "pukul simpan", dan "tangkis baling", menonjolkan kecepatan dan ketepatan dalam bertindak.

Di Tanah Baru, Bendungan Hilir, Cingkrik tetap diajarkan oleh para pendekar kepada generasi muda sebagai upaya melestarikan warisan leluhur. Latihan biasanya dilakukan di lapangan terbuka atau balai warga, di mana para murid mempelajari gerakan dasar hingga teknik yang lebih kompleks. Selain itu, seni ini juga kerap ditampilkan dalam acara-acara budaya dan festival sebagai bentuk apresiasi terhadap tradisi lokal.

Dengan menjaga dan mengembangkan Silat Cingkrik, masyarakat Betawi berusaha mempertahankan identitas budaya mereka di tengah arus modernisasi yang semakin kuat. Cingkrik bukan hanya sekadar seni bela diri, tetapi juga simbol kebanggaan dan kekayaan budaya Betawi yang patut dilestarikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun