[caption id="attachment_366192" align="aligncenter" width="567" caption="Foto: dok pribadi"][/caption]
Ratusan Mahasiswa lintas kampus di Kota Makassar, Minggu pagi (17/5/2015) menggelar aksi teatrikal di area car free day Pantai Losari dalam rangka menyongsong Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang akan dirayakan dari Sabang sampai Merauke pada 20 Mei nanti. Sebagian dari mereka mengenakan kostum budaya dari daerahnya masing-masing,membentangkan sejumlah spanduk berisikan pesan-pesan Nasionalisme serta membawakan berbagai tarian daerah untuk mengkampanyekan Gerakan Nasional Sadar Kebhinekaan bagi bangsa Indonesia.
[caption id="attachment_366193" align="aligncenter" width="498" caption="aksi teatrikal mahasiswa Makassar lintas kampus, lintas etnis di lokasi car free day,Losari."]
Bagi sebagian warga Makassar, pemandangan ini tergolong langka, mengingat selama ini aksi-aksi mahasiswa Makassar sering berakhir rusuh lantaran terjadi bentrokan dengan aparat keamanan.Namun kali ini mereka disuguhkan sebuah atraksi menarik nan sejuk dan menghibur, dengan tema yang sangat menyentuh pula : “Pemuda Kembalikan Martabat Bangsa”.
[caption id="attachment_366194" align="aligncenter" width="554" caption="aksi teatrikal, tarian kontemporer lintas budaya (dok pribadi)"]
Muhammad Isr a Djamil dkk yang menggagas aksi simpatik ini dalam orasinya di hadapan ribuan warga Kota Makassar mengatakan, sudah saatnya para mahasiswa Indonesia sebagai bagian dari komponen pemuda bangsa meninggalkan aksi-aksi anarkistis. Bangsa ini membutuhkan generasimuda yang tangguh, berpendidikan memadai, kreatif, inovatif dan punya visi persatuan.
Yang tak kalah penting menurut Isra Djamil adalah agar semangat nasionalisme dan patriotisme selalu terpatri di dalam sanubari para pemuda Indonesia. Yaitu Nasionalisme berbasis penghargaan yang tinggi terhadap berbagai perbedaan yang menjadi ciri bangsa Indonesia yang serba pluralitas ini.
Transformasi Semangat Budi Oetomo
Sebagai bangsa, aksi Isra Djamil dkk yang mewakili para mahasiswa Makassar dari berbagai kampus ini patut diapreasiasi. Kampanye sadar Pluralitas yang mereka lakukan itu adalah transformasi penuh inovasi dari semangat Boedi Oetomo pada 1908 yang menjadi tonggak kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia untuk bangkit dan merdeka. Mereka mentransformasikan semangat nasionalisme dan patriotisme yang bersemayam di lubuk hati bangsa Indonesia 107 tahun yang lalu semangat yang lebih kekinian, gerakan yang lebih sesuai dengan kondisi bangsa saat ini, yaitu Gerakan Sadar Kebhinekaan.
[caption id="attachment_366195" align="aligncenter" width="564" caption="Warga Kota Makassar berdesakan menandatangani deklarasi "]
Slogan “PLUR4ALL” (singkatan dari: Peace, Love, Unity, Respet for All) yang mereka kampanyekan pagi ini sangat pas dan sejalan dengan berbagai kostum adat yang mereka kenakan dan pesan-pesan nasionalisme yang mereka suarakan. Maka tak heran kalau mereka kewalahan melayani ribuan warga kota Makassar dari berbagai lapisan yang ingin membubuhkan tanda tangan pada spanduk sepanjang 107 meter (sesuai HUT ke-107 Harkitnas tahun ini) yang berisikan ikrar tentang “Tekad Membangun Kebersamaan Dalam Perbedaan”.
[caption id="attachment_366197" align="aligncenter" width="570" caption="pelepasan balon warna-warni simbol kebhinekaan (dok.pri)"]
Semoga generasi muda bangsa indonesia di berbagai daerah lainnya dapat mencontohi “semangat pluralitas” dari para Pemuda Kota Makassar dari berbagai etnis ini. [*]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H