Mohon tunggu...
sabam manurung
sabam manurung Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Aku Menabur Kebaikan Untuk Mencapai Surga MU ya ALLAH, Tapi Harus Sebaik Apakah Aku?

16 Juli 2015   09:07 Diperbarui: 16 Juli 2015   09:07 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Akhir sebuah kehidupan adalah untuk mencapai surga, karena saya percaya ada kehidupan setelah kematian. Saya selalu menyimak perkataan para rohaniawan atau seseorang yang berkhutbah bahwa di dalam hidup ini kita harus selalu menabur kebaikan, berbuat kebaikan, hidup soleh, jujur, tawakal, taat beribadah dan amal kebaikan lainnya. Mengapa demikian ya?, karena supaya kita layak dihadapan ALLAH, supaya kita layak untuk mencapai surgaNya. Apakah saat ini kita tidak layak mendapat surgaNya? Tidak layak karena kita manusia adalah orang berdosa. Demikianlah yang selalu saya pahami dari pembicaraan rohaniawan, saya selalu menyimak akan pemahaman itu.

Harus kita sadari bahwa semua manusia itu berdosa, semua manusia telah jatuh dan terlena terhadap dosa. Dosa merupakan masalah dunia, terbukti setiap hari banyak kejahatan, pencurian, perampokan, korupsi, pembunuhan dan lainnya. Itu semua ditimbulkan karena dosa. Kita semua, baik orang yang paling baik dan paling jahat sekali pun pasti memiliki dosa, hanya saja jumlah dosanya tidak sama. Selama anda hidup anda pasti pernah melakukan dosa kan?, saya juga pernah melakukan dosa!

Apakah dosa itu? Dosa itu ialah melanggar perintah ALLAH, melanggar ketetapan ALLAH dan tidak taat kepada ALLAH. Dosa bukan hanya tindakan aktif, tetapi juga pasif, dosa tidak selalu kegiatan yang kelihatan tetapi ada dosa yang terselubung. Mulai dari dosa pemikiran contohnya berfikiran kotor, berfikiran tentang pornografi, berfikiran jahat, iri hati, membenci dll. Kemudian dosa perkataan seperti berbohong (semua orang pasti pernah berbohong), memaki orang lain,melawan orang tua, bergosip, dll. Dosa perbuatan seperti mencuri, membunuh, memukul orang lain, dll. Baik mata, otak, mulut, tangan dan semua bahagian tumuh kita bisa menimbulkan dosa. Dan dosa ketidaktaatan, tidak taat beribadah, tidak taat menjalankan ajaran agama dll. Kalau ditanya berapa dosa kah yang anda lakukan selama hidup, pasti kita jawab “banyak sekali”.

Andai kita seorang yang paling baik, hanya melakukan 3 dosa dalam sehari, satu bulan ada 30 hari, berarti dalam sebulan kita telah melakukan 90 dosa, kalau setahun ada 12 bulan berarti dalam setahun kita sudah melakukan lebih dari 1.000 dosa. Bila kita diberikan umur 80 tahun oleh ALLAH, bererti sepanjang hidup kita telah melakukan lebih dari 80.000 dosa. Dengan dosa sebayak itu layak kah kita masuk surga? Tentu tidak layak bukan?. Disini dapat ditarik kesimpulan “Ternyata orang sebaik apapun kita, jika dihitung dengan patokan ALLAH, sangat banyak dosa kita.”

Pengalaman pribadi saya, dan saya yakin juga pengalaman ini terjadi pada anda. Bahwa Saya ingin sekali mencapai surgaNya, tetapi saya selalu gagal dalam berbuat kebaikan, Saya harus akui bahwa semakin saya banyak berbuat amal kebaikan, tetap saja saya melaukan dosa, saya mengetahui apa yang baik dan benar, tetapi tidak saya lakukan, saya taat beribadah, tetapi tidak bisa taat 100% pasti ada bolong-bolongnya, saya mencoba untuk hidup jujur, tetapi masih saja berbohong, saya berusaha untuk hidup saleh, tetapi masih mau sakit hati dan iri terhadap orang lain, saya selalu berusaha ingin bertobat dan ingin semakin dekat ALLAH, tetapi lebih banyak kumat akan dosa terselubung, seperti daya tarik pornografi, daya tarik kemewahan dunia, dan daya tarik lainnya, saya selalu ditarik-tarik untuk jauh dari ketaatan kepada ALLAH. Meskipun saya menghindari orang yang jahat dan berteman dengan orang yang soleh dan soleha tetap saja saya memiliki dosa, masih mau bergosip, terkadang mengaggap semua orang yang jahat itu masuk neraka, jangan-jangan aku yang masuk neraka.

Jadi disini aku menyadari seberapa banyak perbuatan baik yang ku lakukan, tetap saja aku memiliki dosa. Dengan dosa ku ini aku menggap aku tidak layak masuk surgaNya.

Belakangan ini aku mengetahui bahwa ALLAH ITU SEMPURNA BAHKAN MAHA SEMPURNA. Ia tidak berdosa sedangkan aku berdosa. Perlahan aku mulai menyadari bahwa kalau dipikir-pikir usaha manusia mustahil bisa mencapai surga. Pada umumnya orang berfikir seperti itu bukan? Utuk masuk surga kita harus banyak berbuat amal dan kebaikan. Pertanyaannya HARUS SEBAIK APA KAH KITA?, harus seberapa banyak pahala yang dibutuhkan untuk masuk surga?. Dulunya aku berfikir bahwa kosep manusia masuk surga atau neraka seperti konsep timbangan. kalau ditimbang ternyata perbuatan baik ku lebih banyak dari dosaku maka aku pasti layak masuk surga, kemudian kalau ditimbang dosa ku lebih banyak dari perbuatan baikk ku maka aku pasti masuk neraka. Ternyata teman-teman, konsep seperti itu adalah konsep yang salah. Karena harus sebaik siapakah kita? Harus sebaik ustad, harus sebaik pandita? Atau rohaniawan lainnya? Bukankah mereka juga berdosa. defenisi kebaikan itu relatif. Baik menurut kita, belum tentu baik menurut orang lain. Tetapi karena pemilik surga adalah ALLAH, Maka yang menentukan standar kebaikan untuk masuk surga itu bukanlah manusia tetapi ALLAH.

STANDAR KEBAIKAN DARI ALLAH ADALAH “SEMPURNA” karena surga pun adalah tempat yang sempurna. Maka manusia yang ingin masuk ke surga harus sempurna. “haruslah kita sempurna sama seperti ALLAH di surga adalah sempurna”

Untuk mempertajam pehaman defenisi sempurna bisa kita tarik sebuah contoh, andai niai sempurna itu adalah 10, seorang anak yang mendapat nilai 9,5 pastilah bagus, tetapi tidak sempurna karena yang sempurna adalah nilai 10. Karena ALLAH sempurna, ini menimbulkan masalah bagi manusia, karena tidak mungkin ada manusia yang sempurna, dengan demikian tidak ada seorang pun yang layak masuk surga.

Saya sangat galau, disatu sisi senang bisa mendapat konsep ini dan disatu sisi agag takud ketika memahami konsep berfikir seperti ini, tetapi ini benar-benar real, kita alami dalam hidup kita. Lagi kita akan bahas Contoh kesempurnaan dan hubungannya dengan perbuatan baik kita. “Seandainya saya membuat telur dadar dengan 10 butir. Ternyata waktu telur dipecahkan dan bercampur didalam satu wadah , 1 dari 9 telur itu ternyata busuk, apakah adonan sepert ini ini masih layak digunakan, atau disajikan? Tetu tidak, mengapa, karena 1 telur yang busuk, yang telah tercampur dengan telur lain telah mencemari 9 telur yang lain. 9 telur yang bagus itu akhirnya rusak karena tercemari oleh satu telur yang busuk” sebenarnya demikian pula lah dengan hidup kita, MESKIPUN KITA BERUSAHA BERBUAT BAIK SEBANYAK MUNGKIN, tetapi karena hanya 1 dosa saja telah mencemari seluruh perbuatan baik kita dan membuat kita tidak layak dihadapan ALLAH yang sempurna. Satu dosa aja membuat kita tidak layak apalagi 80.ribu dosa.!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun