Saba Baduy sukses menyelenggarakan webinar bertajuk "Mendalami Peran Anak Muda Baduy dalam Mempertahankan Adat di Era Globalisasi". Acara ini berlangsung pada Sabtu, 21 Desember 2024, dengan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Sarpin, tokoh masyarakat Baduy, dan Narman, tokoh pemuda Baduy. Diskusi ini membahas upaya komunitas muda Baduy dalam menjaga adat istiadat di tengah tantangan globalisasi. Â
Dalam pemaparannya, Sarpin menggarisbawahi keyakinannya bahwa adat Baduy akan tetap kuat dan lestari meskipun dihadapkan pada arus globalisasi. Hal ini, menurutnya, berakar pada pandangan masyarakat Baduy yang mendalam tentang pentingnya adat dan kewajiban untuk mempertahankannya. Â
"Secara adat, Baduy akan tetap bertahan. Masyarakat Baduy memiliki pandangan yang mendalam mengenai adat dan kewajibannya untuk mempertahankan adat," jelas Sarpin. Â
Namun, ia juga mencatat adanya perubahan dari sisi sosial, termasuk perilaku generasi muda dan pola ekonomi masyarakat Baduy. Masuknya teknologi dan pengaruh globalisasi mulai mengubah cara hidup masyarakat, tetapi ia percaya bahwa prinsip-prinsip adat tetap menjadi landasan utama dalam kehidupan sehari-hari. Â
"Walaupun ada tantangan yang disebabkan oleh arus globalisasi, masyarakat Baduy tetap memegang teguh adat. Namun, kita melihat perubahan perilaku dan pola ekonomi yang mulai menyesuaikan dengan perkembangan zaman,"_ tambahnya. Â
Sementara itu, Narman memberikan perspektif generasi muda terkait perubahan yang ia alami sejak kecil hingga saat ini. Ia mencatat bahwa anak-anak Baduy dulu lebih sering bermain di hutan dan menjalankan permainan tradisional, sedangkan kini sebagian besar telah beralih ke teknologi. Â
_"Zaman dahulu, anak-anak banyak main di hutan dan permainan tradisional. Namun sekarang, saya melihat itu sudah jarang. Anak-anak lebih banyak bermain dengan alat teknologi,"_ ungkap Narman. Â
Meski begitu, ia menegaskan bahwa nilai-nilai adat yang diwariskan oleh leluhur tetap terjaga hingga hari ini. Narman menekankan pentingnya generasi muda untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa melupakan identitas budaya. Â
_"Saya berharap Baduy dengan adatnya, dengan prinsip hidupnya, akan terus lestari. Saya menjadi bagian dari itu, sebagai pemuda yang mencoba menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman,"_ jelasnya. Â
Webinar ini diakhiri dengan seruan penting dari kedua narasumber agar masyarakat luas terus mendukung upaya komunitas Baduy dalam menjaga tradisi mereka. Baik Sarpin maupun Narman percaya bahwa sinergi antara tradisi dan modernisasi dapat menciptakan harmoni yang mendukung kelestarian adat Baduy di era globalisasi. Â
Acara ini mendapat sambutan positif dari peserta, yang terdiri dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, akademisi, dan pemerhati budaya. Saba Baduy berharap diskusi seperti ini dapat memperkuat kesadaran generasi muda tentang pentingnya melestarikan adat istiadat di tengah ta