Siang itu udara panas sangat menggigit kulit. Ditambah dengan debu – debu yang berterbangan di Jalan Raya Atang Senjaya. Sesekali motor yang saya kendarai melewati jalan yang berlubang membuat kami bergoncang, di sebelah kanan jalanan terdapat perkebunan lidah buaya yang lahannya menyatu dengan landasan helikopter yang digunakan oleh TNI Angkatan Udara. Sesekali lewat helikopter di atas kami. Semakin lama jalanan yang kami lewati semakin menyempit menandakan kami sudah memasuki Bantar Kambing. Hanya membutuhkan 30 menit untuk sampai ke Kecamatan Rancabungur dari rumah saya yang berada di Semplak, Bogor Barat. Tetapi membutuhkan 1,5 jam jika anda dari Kota Bogor. Ketika saya sampai di desa Lumbung, sudah terasa suasana pedesaannya, suara bebek, air sungai serta warganya yang berkomunukasi dengan Bahasa Sunda khas Bogor.
 Akhirnya, saya sampai di Desa Bantar Sari, meskipun tidak berada di kota namun desa ini tergolong maju, terbukti dengan website resmi desa ini yang selalu memperbarui berita – berita dalam desa. Kepenatan selama saya menempuh perjalanan  terbayar dengan pemandangan perkebunan sawit selama diperjalanan menuju kantor kelurahan yang berada di Desa Bantarsari. Saya mendapat sambutan hangat dari Bapak Lurah Bantarsari, Bapak Lukman.
Sambil menyantap pisang goreng dan es teh manis, Bapak Lukman berceritan bahwa desa ini sedang mengembangkan Agrowisata Jambu Kristal, menurutnya mengunjungi desa, kebun dan taman merupakan alternative yang baik untuk mengisi liburan dan bersenang – senang bersama keluarga, apalagi Kabupaten Bogor semakin banyak ditemui desa – desa agrowisata karena potensi alamnya sangat mendukung. Desa Bantarsari ini adalah salah satunya.
Menurut Bapak Lurah sekaligus juga seorang penceramah dan motivator ini, Pemerintah Bantarsari bersama Indonesia Bangun Desa dan Ibu PKK serta Pemuda Karang Taruna pernah mengadakan Kegiatan Ekspedisi Bantarsari pada tahun 2014, sekaligus dengan Soft Launch Agrowisata Desa Bantarsari. Ekspedisi Bantarsari ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari SD, SMP dan SMA dari Desa Bantarsari dan desa sekitarnya. Kegiatan ini terdiri dari jelajah kebun Jambu Kristal, aktivitas memetik Jambu, memanen Kangkung dan juga Outbonddi lapangan terbuka. Bapak Lukman mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Desa Bantarsari dari potensi pertanian seperti Kebun Jambu Kristal dan sayur – mayur. Potensi desa dan pertanian disini dapat dijadikan sebagai sarana edukasi yang baik untuk proses pembelajaran anak – anak di alam terbuka dan dapat menjadi hal menarik yang ada selain di kota. Pengunjung juga bisa membeli dan memetik Jambu Kristal sendiri langsung dari kebunnya.
Setelah berbincang sedikit, Bapak Lukman nginstruksikan salah satu staffnya, Bapak Asep untuk menemani saya mengunjungi perkebunan Jambu Kristal milik warga yang juga menjadi petani Jambu Kristal. Sayapun terkagum – kagum saat melihat rumah – rumah warga, di halamannya terdapat paling tidak ada dua pohon Jambu Kristal yang memang diharuskan warganya memiliki pohon Jambu Kristal.
Saya kembali diajak ke rumah salah satu warga yang sedang mengolah Jambu Kristal menjadi Dodol Jambu Kristal. Hasilnya bisa dijual, namun kali ini Dodol Jambu Kristal tersebut khusus untuk Ibu – ibu PKK yang berkunjung dari PKK Kayumanis. Bicara soal Dodol Jambu Kristal, dodol ini memiliki perbedaan dengan dodol biasa tetapi memiliki perbedaan dengan dodol biasa, tetapi terdapat tekstur yng beda ketika kita mengunyahnya terdapat crunchyang berasal dari buah Jambu tersebut. Tak lupa saya dibekali beberasa dodol Jambu sangat mengisi tenaga setelah menempuh perjalanan kesana – sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H