Mohon tunggu...
Sazki Dzakiyya
Sazki Dzakiyya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Desa Serba Jambu Kristal

3 April 2017   11:16 Diperbarui: 4 April 2017   15:33 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jambu Kristal yang segar

Siang itu udara panas sangat menggigit kulit. Ditambah dengan debu – debu yang berterbangan di Jalan Raya Atang Senjaya. Sesekali motor yang saya kendarai melewati jalan yang berlubang membuat kami bergoncang, di sebelah kanan jalanan terdapat perkebunan lidah buaya yang lahannya menyatu dengan landasan helikopter yang digunakan oleh TNI Angkatan Udara. Sesekali lewat helikopter di atas kami. Semakin lama jalanan yang kami lewati semakin menyempit menandakan kami sudah memasuki Bantar Kambing. Hanya membutuhkan 30 menit untuk sampai ke Kecamatan Rancabungur dari rumah saya yang berada di Semplak, Bogor Barat. Tetapi membutuhkan 1,5 jam jika anda dari Kota Bogor. Ketika saya sampai di desa Lumbung, sudah terasa suasana pedesaannya, suara bebek, air sungai serta warganya yang berkomunukasi dengan Bahasa Sunda khas Bogor.

 Akhirnya, saya sampai di Desa Bantar Sari, meskipun tidak berada di kota namun desa ini tergolong maju, terbukti dengan website resmi desa ini yang selalu memperbarui berita – berita dalam desa. Kepenatan selama saya menempuh perjalanan  terbayar dengan pemandangan perkebunan sawit selama diperjalanan menuju kantor kelurahan yang berada di Desa Bantarsari. Saya mendapat sambutan hangat dari Bapak Lurah Bantarsari, Bapak Lukman.

Sambil menyantap pisang goreng dan es teh manis, Bapak Lukman berceritan bahwa desa ini sedang mengembangkan Agrowisata Jambu Kristal, menurutnya mengunjungi desa, kebun dan taman merupakan alternative yang baik untuk mengisi liburan dan bersenang – senang bersama keluarga, apalagi Kabupaten Bogor semakin banyak ditemui desa – desa agrowisata karena potensi alamnya sangat mendukung. Desa Bantarsari ini adalah salah satunya.

Menurut Bapak Lurah sekaligus juga seorang penceramah dan motivator ini, Pemerintah Bantarsari bersama Indonesia Bangun Desa dan Ibu PKK serta Pemuda Karang Taruna pernah mengadakan Kegiatan Ekspedisi Bantarsari pada tahun 2014, sekaligus dengan Soft Launch Agrowisata Desa Bantarsari. Ekspedisi Bantarsari ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari SD, SMP dan SMA dari Desa Bantarsari dan desa sekitarnya. Kegiatan ini terdiri dari jelajah kebun Jambu Kristal, aktivitas memetik Jambu, memanen Kangkung dan juga Outbonddi lapangan terbuka. Bapak Lukman mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Desa Bantarsari dari potensi pertanian seperti Kebun Jambu Kristal dan sayur – mayur. Potensi desa dan pertanian disini dapat dijadikan sebagai sarana edukasi yang baik untuk proses pembelajaran anak – anak di alam terbuka dan dapat menjadi hal menarik yang ada selain di kota. Pengunjung juga bisa membeli dan memetik Jambu Kristal sendiri langsung dari kebunnya.

Setelah berbincang sedikit, Bapak Lukman nginstruksikan salah satu staffnya, Bapak Asep untuk menemani saya mengunjungi perkebunan Jambu Kristal milik warga yang juga menjadi petani Jambu Kristal. Sayapun terkagum – kagum saat melihat rumah – rumah warga, di halamannya terdapat paling tidak ada dua pohon Jambu Kristal yang memang diharuskan warganya memiliki pohon Jambu Kristal.

Perkebunan Jambu Kristal milik warga Bantarsari
Perkebunan Jambu Kristal milik warga Bantarsari
Saya juga berkesempatan untuk berbincang – bincang dengan salah satu warga yang tinggal disana, Bapak Tatang 39 tahun, bercerita daerah ini semakin maju karena Bapak Lurah yang benar – benar memanfaatkan Sumber Daya Alam serta Sumber Daya Manusia yang ada di desa ini. Bapak Tatang bercerita pernah ada mahasiswa pertanian yang belajar tentang Jambu Kristal selama beberapa hari di desa ini. Mahasiswa – mahasiswa tersebut menginap di rumah – rumah warga, pada pagi hari mereka akan ikut warga ke kebun Jambu milik warga atau ikut menanam Kangkung. Warga mendapat penghasilan dari kamar – kamar yang disewakan kepada mahasiswa – mahasiswa terebut.

Saya kembali diajak ke rumah salah satu warga yang sedang mengolah Jambu Kristal menjadi Dodol Jambu Kristal. Hasilnya bisa dijual, namun kali ini Dodol Jambu Kristal tersebut khusus untuk Ibu – ibu PKK yang berkunjung dari PKK Kayumanis. Bicara soal Dodol Jambu Kristal, dodol ini memiliki perbedaan dengan dodol biasa tetapi memiliki perbedaan dengan dodol biasa, tetapi terdapat tekstur yng beda ketika kita mengunyahnya terdapat crunchyang berasal dari buah Jambu tersebut. Tak lupa saya dibekali beberasa dodol Jambu sangat mengisi tenaga setelah menempuh perjalanan kesana – sini.

Pembuatan dodol Jambu Kristal oleh ibu - ibu PKK Bantarsari
Pembuatan dodol Jambu Kristal oleh ibu - ibu PKK Bantarsari
Haripun  semakin siang, perkebunan juga sudah sepi, saya memutuskan untuk pulang karena awan pun sudah menunjukkan tanda – tanda akan hujan besar. Akhirnya saya sangat puas mendapat pengetahuan dan pengalaman baru di desa ini. Plus, oleh – oleh Dodol Jambu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun