Mohon tunggu...
Saatdatul SarahMaharani
Saatdatul SarahMaharani Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Saya Ahli gizi yang saat ini menjadi mahasiswa magister kesehatan masyarakat di fakultas kesehatan masyarakat Universitas Airlangga.

Saya memiliki minat dalam hal gizi dan makanan serta penyakit yang berhubungan dengan gizi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk Kenali Fitosterol Agar Kolesterol Tubuh Terjaga

18 November 2023   05:30 Diperbarui: 18 November 2023   06:47 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian tahu tidak jika makanan yang ada di sekitar kita terutama di Indonesia lebih banyak yang diolah dengan cara digoreng seperti ayam goreng, bakwan, nasi goreng, dan banyak jajanan kaki lima lain yang digoreng, belum lagi jika kita mengonsumsi makanan yang memiliki lemak dan kolesterol yang tinggi seperti jerohan, makanan bersantan dan lainnya. Indonesia memang kaya akan kebun kelapa sawitnya oleh karena itu minyak goreng dengan mudah didapatkan si sekitar masyarakat Indonesia. Karena akses pangannya yang mudah maka dari itu banyak olahan makanan di Indonesia yang selalu menggunakan minyak dengan jumlah yang cuku banyak. Namun jika konsumsi makanan yang berlemak terlalu tinggi maka yang terjadi adalah tubuh menyimpan kadar lemak yang tinggi hingga masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan hipercholesterolemia yaitu keadaan kolesterol tinggi di dalam darah. Hal ini bisa dilihat berdasarkan hasil uji laboraturium darahnya maka total >200 mg/dl. Jika tidak ditangani dengan cepat, hiperkolesterolemia dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke hingga yang paling parah adalah kematian. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menemukan bahwa penduduk Indonesia memiliki kadar kolesterol yang abnormal. Ditinjau dari sisi geografis, persebaran penyakit ini pada penduduk di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Maka dari itu banyak penelitian yang mencari sumber anti kolesterol sebagai bahan obat atau suplemen makanan untuk mengruangi jumlah penderita hiperkolesterolemia salah satunya adalah fitosterol atau stenol.

Fitosterol adalah senyawa bioaktif (sterol dan stenol) yang ditemukan secara alami pada makanan yang berasal dari tumbuhan dan memiliki struktur kimia yang mirip dengan kolesterol, yang hanya ditemukan pada makanan yang berasal dari hewan. Sumber makanan antara lain :

  • minyak nabati, seperti minyak jagung (909 mg/100 mL), minyak bunga matahari (411 mg/100 mL), minyak kedelai (320 mg/100 mL), dan minyak zaitun (300 mg/100 mL);
  • buah-buahan seperti almond (183 mg/100 g); markisa (44 mg/100 g), jeruk (24 mg/100 g), dan kembang kol (40 mg/100 g).
  • sereal seperti biji gandum (344 mg/100 g), dan kulit gandum (200 mg/100 g);

Pola makan negara barat mengandung sekitar 300 mg sterol dan 30 mg stanol nabati, sedangkan pola makan vegetarian dapat mencapai kandungan yang lebih tinggi (300 - 500 mg/hari). asupan fitosterol harian yang direkomendasikan (2 – 4 g/hari) mampu memberikan efek terapeutik pada penurunan kolesterol LDL, dan umumnya diperlukan konsumsi makanan yang diperkaya dengan fitosterol atau, sebagai alternatif, penggunaan suplemen fitosterol. Di Brazil, terdapat beberapa makanan olahan yang diperkaya fitosterol antara lain margarin, yogurt, dan susu.

Sejak akhir tahun 1950-an, sejumlah penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa makanan yang diperkaya dengan fitosterol mengurangi konsentrasi kolesterol LDL. Studi Vásquez-Trespalacios & Romero-Palacio (2014) mengevaluasi asupan 4 g/hari stanol tanaman dan mengamati setelah 4 minggu penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 10,3%. Meta-analisis baru-baru ini mengkonfirmasi efek fitosterol dalam menurunkan kolesterol, selain membandingkan efek sterol dengan stanol, dan mengevaluasi hubungan dosis-respons. Dari beberapa data penelitain dapat disimpulkan bahwa efek penurunan kolesterol LDL dari sterol dan stanol meningkat hingga asupan sekitar 3 g/hari, dengan efek rata-rata sebesar 12%. Sebuah meta-analisis yang dilakukan oleh Talati dkk. membandingkan efek tersebut. sterol dan stanol pada kolesterol LDL dan juga tidak ditemukan perbedaan yang signifikan. Data yang menunjukkan efek penurunan kolesterol dari makanan yang diperkaya dengan fitosterol berasal dari studi intervensi dengan kualitas metodologi yang baik, dilakukan dengan jumlah peserta yang relatif besar, dan hasilnya secara umum konsisten.

Mekanisme utama fitosterol menurunkan kadar kolesterol LDL adalah melalui pengurangan (30 - 50%) penyerapan kolesterol di usus. Penurunan ini kemungkinan dimediasi oleh beberapa mekanisme, khususnya salah satunya adalah mengurangi jumlah kolesterol dengan menghambat penyerapannya. Mekanisme lain yang diperkirakan dapat mengurangi kolesterol:

  • Modifikasi ekspresi gen yang mengkode protein pembawa sterol, dengan mengurangi pengangkutan kolesterol ke enterosit yang mendorong penghabisan kolesterol dari enterosit ke lumen usus;
  • Menurunkan laju esterifikasi kolesterol di enterosit; dan
  • peningkatan pembuangan kolesterol dari tubuh melalui ekskresi kolesterol transintestinal.

Nah bagaimana, sudahkah kalian mengetahui manfaat fitosterol dalam mengontrol kolesterol didalam tubuh. Maka dari itu yuk kita peduli dengan kesehatan kita minimal dengan menjaga makanan yang sehat. Mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun