Mohon tunggu...
Sarah Putri
Sarah Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Penyesalan

19 Maret 2017   19:18 Diperbarui: 20 Maret 2017   16:00 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ma…”

“Wahh… Adrian cepat sekali kembalinya. Bu Shania sedang tidur. Ia menangis sejadi-jadinya, Dri, ketika tahu kalau kamu itu anaknya,” jelas si perawat.

  “Ya sudah sus, saya hanya ingin tidur di sini,” jawab Adrian.

“Loh, loh… Kenapa tidak di rumah?” Tanya si perawat.

Adrian hanya memelototi perawat tersebut, ia merasa bahwa itu adalah sebuah pertanyaan konyol yang tidak pantas dilontarkan karena perawat ini sudah termasuk sebagai orang yang tahu tentang kondisi keluarganya yang kacau.

“Eh, iya, iya. Maaf, Dri,” jawab si perawat dengan kikuk. “Kamu tidur saja di kamar ini, biar saya tidur di kamar lain.”

Adrianpun langsung tidur di kasur yang ditunjukkan oleh perawat tersebut. Setiap ia tertidur, bayang-bayang masa lalu selalu datang ke mimpinya.

Adrian terus berlari melalui jalan-jalan sempit dan berlubang sehingga mencipratkan air kotor ke bajunya.

Saat Adrian sudah merasa jauh, ia berhenti untuk bersembunyi di balik pagar bambu. Mengatur nafasnya yang tersengal, sangat lelah baginya untuk berlari sambil membawa tas berisi laptop di pundaknya.

Ketika Adrian ingin melanjutkan larinya lagi, tangannya ditahan oleh seseorang.

“Kamu kembalikan laptop itu kepada pemiliknya. Biar nanti aku yang bilang ke Ayah supaya kamu dibelikan laptop sepertiku,” pinta Renal kepada saudara kembarnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun