Fokus global dalam penanganan masalah lingkungan telah memunculkan nilai Sustainable Development Goals atau dikenal dengan SDGs sebagai lanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs). Ketika membicarakan tentang lingkungan, tentunya ekosistem perairan juga menjadi salah satu fokusnya. Hal tersebut menjadi pedoman atas pentingnya perairan yang aman dan layak bagi keseimbangan ekosistem.Â
Urgensitas penanganan masalah lingkungan membawa Universitas Airlangga untuk mencetuskan suatu program bertajuk Airlangga SDGs School sebagai salah satu jembatan bagi permasalahan global. Program yang diikuti oleh 30 mahasiswa mulai dari mahasiswa D3 hingga S3 membawakan tujuan untuk membekali mahasiswa dan masyarakat umum dengan pengetahuan dan keterampilan terkait Sustainable Development Goals. Airlangga SDGs School diselenggarakan pada 21 Agustus sampai 22 Agustus 2024 dengan memecah fokusnya dalam pilar ekonomi, pilar sosial, pilar hukum dan tata kelola, dan pilar lingkungan. Pada pilar lingkungan, Airlangga SDGs School mempromosikan enam nilai SDGs, salah satunya adalah SDGs ke-14: Ekosistem Laut.Â
Pada sesi pilar lingkungan dibawakan oleh pemateri yang memiliki latar belakang mumpuni, Bapak Hakim Zulkarnain, S.Kep., Ns., MSN. Pengalamannya yang menjadi salah satu delegasi pada Global Sustainable Development Congress membuktikan atas kapabilitasnya dalam memberikan pengetahuan terkait Sustainable Development Goals. Â Bapak Hakim Zulkarnain, S.Kep., Ns., MSN menyoroti dua fokus pada penjelasan SDGs ke-14, yaitu pentingnya perlindungan dan pengelolaan ekosistem laut untuk mencegah pencemaran laut dan pentingnya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan serta konservasi kawasan perairan laut. Upaya untuk melestarikan ekosistem laut mencakup aspek yang perlu diperhatikan secara holistik dan berkelanjutan. Tantangan dalam masalah ekosistem laut terdapat pada polusi laut, penangkapan ikan berlebih, pengasaman laut. Pelestarian laut menjadi langkah penting yang harus didorong dengan pembuatan kebijakan atas aktivitas penangkapan yang tidak berkelanjutan.Â
Poin penting dalam pembahasan yang berfokus pada pilar lingkungan memberikan wawasan bagi mahasiswa untuk terus peduli dengan permasalahan global. Perhatian pada setiap aktivitas manusia harus memastikan keberlangsungan fungsi ekologisnya. Pemateri menutup sesinya dengan memberikan pesan bahwa menjadi generasi muda harus mempertimbangkan segala aktivitasnya yang ramah lingkungan sehingga generasi kedepan tetap bisa merasakan kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H