Emosi merupakan sebuah hal yang sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupan manusia, terutama dalam sebuah hubungan dengan manusia lainnya atau bisa disebut juga hubungan sosial. Emosi dibutuhkan dalam hubungan seperti hubungan dengan keluarga, rekan kerja, teman sekolah, dan lain sebagainya. Terkadang banyak orang yang masih salah kaprah akan perbedaan emosi dan mood. Anak muda zaman sekarang, terutama generasi Z (gen Z) sering menggunakan istilah moody dan emosional, akan tetapi tidak tahu arti dan perbedaan dari kedua kata tersebut. Sebenarnya apa sih perbedaan antara emosi dan mood?
Menurut seorang psikolog asal Amerika, Paul Ekman, memberikan pengertian bahwa emosi adalah sebuah proses dan jenis penilaian otomatis tertentu atas kejadian yang sedang terjadi, dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu seseorang. Ekman dalam bukunya yang berjudul Universal and Cultural Differences in Facial Expressions membagi emosi menjadi beberapa jenis, yaitu : marah, jijik, senang, sedih, takut, kaget, dan yang terakhir adalah penghinaan/remeh.
Emosi yang telah disebutkan tadi pasti akan dikeluarkan oleh manusia secara otomatis, sesuai dengan keadaan yang sedang dialami. Pengeluaran emosi tersebut dapat berupa sebuah tindakan (behavioural) atau juga dapat berupa pemikiran (cognitive). Pengeluaran emosi secara behavioural seperti ketika seseorang sedang mengalami sebuah peristiwa yang membuat orang tersebut sedih, sehingga menyebabkan orang tersebut secara otomatis menangis. Sedangkan pengeluran emosi secara cognitive seperti ketika seorang individu mengalami sebuah peristiwa yang membuat dia sedih berkepanjangan, sehingga orang tersebut mengalami stres.
Sedangkan mood memiliki arti suasana hati, dan pengertiannya adalah sebuah keadaan emosional yang terjadi dengan memiliki durasi tertentu, mood sendiri terbagi menjadi 2 pembagian, yaitu good mood (suasana hati baik) dan bad mood (suasana hati jelek). Mood sendiri merupakan sebuah manifestasi dari adanya emosi yang sedang dirasakan individu
Lebih jelasnya Emosi (Emotion) adalah perasaan-perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu, sedangkan Suasana Hati (Mood) adalah perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens dibandingkan emosi dan sering kali (meskipun tidak selalu) tanpa rangsangan kontekstual. Terdapat beberapa perbedaan antara emosi dan mood, antara lain a) mood cenderung berlangsung lebih lama dan umumnya stabil, seperti dalam beberapa jam atau bahkan hari, di sisi lain, emosi berlangsung dalam durasi yang lebih singkat, b) Emosi muncul dengan penyebab yang lebih spesifik dan disadari, seperti peristiwa tertentu, sedangkan mood cenderung tidak terkait dengan hal spesifik dan biasanya lebih sulit untuk disadari, c) Mood umumnya tidak intens seperti emosi. Kadang mood kita baru bisa disadari ketika sudah terkait dengan perilaku dalam merespons suatu hal, d) Emosi tertentu umumnya lebih berdampak pada perilaku seseorang, sedangkan mood lebih berdampak pada proses berpikir.
Emosi setiap manusia itu penting, baik emosi yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Manusia perlu emosi sedih untuk meluapkan perasaan yang menyedihkan dan menyakitkan, bayangkan saja jika perasaan sedih datang tetapi kita tidak bisa menunjukkannya dengan emosi sedih. Begitu juga ketika terdapat suasana yang menyenangkan, kita perlu emosi senang untuk mengekspresikan suasana hati. Mungkin akan tampak aneh bagi orang lain ketika kita sedang merasa sedih justru terlihat gembira karena tidak bisa merasakan emosi sedih, dan justru menunjukkan emosi sedih ketika suasana hati kita merasakan kegembiraan. Adakalanya emosi bisa kita rasakan secara bersamaan, tidak hanya merasa sedih saja maupun senang saja, misal ketika kita terharu karena prestasi yang telah kita capai, atau karena bertemu dengan seseorang yang sudah lama kita nantikan kedatangannya, ketika kejadian seperti itu datang menghampiri emosi yang ada di dalam tubuh akan bercampur aduk antara senang, sedih, kaget, terharu, dan masih banyak emosi lain yang dirasakan. Hal ini membuktikan bahwa ketika kita mampu mengekspresikan apa yang kita rasakan dalam suasana hati kita, maka akan berdampak baik bagi kesehatan psikologis. Bukan berarti orang yang terlalu ekspresif dapat disebut emosian. Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengekpresikan emosinya, jika hal tersebut merugikan diri sendiri maupun orang lain maka masih dalam batas wajar dan normal. Sedangkan bagi seseorang yang terlalu berlebihan untuk mengekspresikan emosinya bahkan hingga merugikan diri sendiri dan orang lain, butuh adanya penanganan psikologis untuk membantunya meredam dan menemukan jadi dirinya kembali. Semua emosi itu baik, karena itu ekspresikanlah setiap emosi dengan cara yang baik pula.
Kelas literasi  B
Arbi Abdur Rohman (19410176)Â
Sa'adah (19410067)Â
Muniroh Maya Dwi Putri (200401110278)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H