Mohon tunggu...
FIRDAUS SHOBAH NURUSSAADAH
FIRDAUS SHOBAH NURUSSAADAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi PAI Tarbiyah FAI UNISSULA

Hallo semuanya selamat datang dan terima kasih telah berkunjung ke profil kami!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Sunan Pojok dalam Menyebarkan Pendidikan Islam di Blora

13 Januari 2023   07:39 Diperbarui: 15 Januari 2023   06:32 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian besar penduduknya memeluk ajaran agama Nabi Muhammad SAW, yaitu Islam. Agama islam masuk ke Indonesia didasarkan atas perjuangan dari walisongo. Walisongo berarti sembilan wali. Walisongo memiliki peranan penting dalam penyebaran pendidikan islam di Indonesia karena pada suatu ketika walisongolah ulama yang pertama kali menyebarkan dan mendakwahkan ajaran islam ke berbagai daerah di Indonesia.

Blora merupakan kota kecil yang terletak di Jawa Tengah Indonesia yang mana penduduknya mayoritas memeluk ajaran agama islam. Dalam penyebaran pendidikan islam di sana juga tidak lepas dari peranan penting walisongo. Tidak hanya atas perjuangan walisongo, tetapi terdapat ulama lain yang ikut serta berjuang dalam menyebarkan pendidikan islam di Blora, yaitu Sunan Pojok.

Sunan Pojok merupakan tokoh agama yang sangat dihormati oleh masyarakat Blora, karena beliau merupakan ulama yang pertama kali menyebarkan ajaran islam kepada masyarakat Blora. dilihat dari silsilah Sunan Pojok, beliau merupakan salah satu waliyullah karena masih memiliki darah keturunan dari Rosulullah SAW.

1624418142-1-63c33b4c08a8b53e44161247.jpg
1624418142-1-63c33b4c08a8b53e44161247.jpg
Bukti peranan penting Sunan Pojok dalam menyebarkan pendidikan islam di Kota Blora yaitu karena beliau yang memberikan julukan nama-nama kepada tempat yang pernah didatanginya. pemberian nama tersebut tidak sembarangan hanya pemberian nama belaka, tetapi terdapat alasan yang masuk akal di dalamnya. kemudian beliau juga meninggalkan berbagai peninggalan yang salah satunya merupakan tempat dimana masyarakat Blora mulai mengenal ajaran islam lebih mendalam, yaitu masjid Baitunnur Blora, masjid ini dijadikan masyarakat Blora sebagai suri tauladan dalam kehidupannya.

Sejarah adanya masjid Baitunnur tidak lepas hubungannya dengan pemberian nama-nama tempat yang ada di daerah Blora. Yang mana pada suatu ketika Sunan Pojok berada diperjalanan kembali menuju Kota Tuban. Beliau menjumpai pohon nangka ketika beliau sedang berhenti sejenak dalam perjalanannya, dan di bawah pohon itulah Sunan Pojok beristiahat dengan ditemani teman rombongannya. Dan seusai itu Sunan Pojok memberi nama tempat yang disinggahinya tersebut dengan sebutan “Kerangka Nangka”. Tidak lama kemudian Sunan Pojok menyambung perjalanannya kembali, dan ketika hendak melewati suatu alas yang rimba, ternyata rombongannya kesulitan untuk menerjang alas tersebut. Pada akhirnya Sunan Pojok membuat keputusan untuk rehat sejenak. Selama waktu yang digunakan untuk istirahat, beliau memerintahkan pengawalnya untuk babat alas atau menebang hutan yang rimba tersebut dengan tujuan supaya beliau beserta rombongannya mudah dalam melewatinya. Selain diberi julukan babat alas, Sunan Pojok juga menjuluki alas tersebut dengan sebutan “Sasak” dikarenakan sang pengawal pada saat menebang hutan itu dengan tingkah nasak-nasak. Selang beberapa jam kemudian, beliau beserta rombongannya menyambung kembali perjalanan panjang yang mereka tempuh. Di pertengahan pjalan mereka menjumpai sungai yang memiliki arus yang deras, sehingga mereka tidak sanggup untuk menerjang arusnya. Tanpa lama berfikir Sunan Pojok langsung menyuruh pengawal beliau untuk membuat sebuah perahu guna melewati sungai tersebut. Seusai melewatinya beliau kemudian memberinya julukan “Kaliwangan”. Dalam mempercepat penyampaian dan tanpa membuang-buang waktu, Sunan Pojok beserta rombongannya melanjutkan perjalanan mereka kembali dengan perlahan, yang mana kata perlahan dalam bahasa jawa mempunyai arti “Alon-alon” disebabkan mereka kalau menempuh perjalanannya dengan perlahan. Tidak berarkhir di sini, Sunan Pojok bahkan yang memberikan nama Kota Blora. Istilah tersebut diambil dari kata “Balora” yang dalam bahasa jawa mengandung makna embel (tanah yang mengandung sumber mata air). Perjalanan selanjutnya Sunan Pojok membangun sebuah masjid di sekarang terletak di samping Alon-alon Kota Blora, yaitu Masjid Baitunnur. Dan masjid tersebut merupakan masjid pertama yang ada di Kabupaten Blora, sehingga mempunyai banyak peranan penting dalam masyarakat Blora untuk mengembangkan ajaran agama islam mereka. Dan seusai Sunan Pojok meninggal dunia, perjuangan beliau dalam menyebarkan pendidikan islam di Blora digantikan oleh putra beliau yaitu Walatikta yang mana ia merupakan bupati pertama Kabupaten Blora.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun