Mohon tunggu...
Nessa Adeline
Nessa Adeline Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Haloo! luapan isi pikiran nessa mungkin 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️

Selanjutnya

Tutup

Music

Tak Semua Bisa Bersatu - Kisah Dibalik Lagu "Sepatu"

2 Oktober 2024   20:13 Diperbarui: 2 Oktober 2024   20:15 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu Tulus yang berjudul Sepatu ini mungkin sudah tidak asing, dengan judul yang cukup unik ataupun nada lagunya yang mungkin sudah pernah di dengar. Tapi apakah kalian tau kisah dibalik lagu Sepatu tersebut? sesuai judulnya, tak semua bisa bersatu namun aku senang pernah mengenalmu walaupun diakhir tak bisa melanjutkan hidup bersama aku bersyukur dapat mengenal seorang sepertimu.

Sepatu pertama kali dirilis pada tanggal 28 November 2013 di channel Youtube Tulus dan masuk ke dalam album Gajah, yang pada saat sekarang sudah mendapat jutaan views. Walaupun lagunya dapat dibilang sudah lama di rilis, tidak jarang Tulus membawakan lagu ini pada saat live atau konsernya. 

Pendengar lagu ini ditetapkan menjadi karakter utama sebagai sepatu, iya benar sepatu. Menurut lirik - "Aku sang sepatu kanan, kamu sang sepatu kiri" dapat di ibaratkan bahwa "aku" adalah sepatu kiri dan "dia" adalah sepatu kanan.

Pada bagian reff - "Kita sadar ingin bersama, tapi tak bisa apa - apa" merupakan kenyataan bahwa keinginan ( untuk selalu bersama ) namun tidak dapat berbuat apa - apa karena keadaan yang memaksa. Konon katanya jalan tidak selalu lurus kedepan, ada kalanya lika - liku, sama seperti hubungan yang ingin untuk terus bersama. Namun jika dia bukan untuk kita, kita dapat berbuat apa?

Pada bagian akhir lagu terdapat satu kalimat yang menurut aku unik - "Cinta memang banyak bentuknya, mungkin tak semua bisa bersatu

Yap, kisah semua orang pasti berbeda - beda dan memiliki akhir cerita masing - masing entah berakhir bahagia atau sebaliknya. Sama seperti sepatu, menikmati waktunya berdua sebagai sepasang namun tak akan dapat bersatu. Jadi? dapatkah kalian bersatu?

Terima kasih sudah membaca sampai akhir! jika kalian memiliki pendapat lain bolehh sekali di ungkapkan, asal jangan ungkapkan perasaan yang tidak mungkin dibalas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun