Sore sudah menjelang, saatnya menuju hotel di Balige, banyak orang-orang membuat plesetan Balige menjadi "Belgia", salah satu kabupaten dari total 8 kabupaten yang berada di sisi Danau Toba.
Menurut saya, perkembangan pariwisata Kabupaten Balige belum terlalu pesat, terbukti baru ada 1 hotel bertaraf bintang 4 di kabupaten ini, Labersa Hotel tempat kami beristirahat selama 3 malam.
Faktor utama kenapa Kabupaten Balige seakan terlambat berkembang karena saat akses menuju Danau Toba hanya bisa melalui bandara di kota Medan, Balige adalah pilihan terakhir karena posisi kabupaten ini berada paling jauh. Butuh waktu 7 Jam atau 272km dengan perjalanan berkelok-kelok, bayangkan ituh... kalau di Jawa, waktu 7 jam dari Jakarta kita sudah bisa sampai Jogja dengan jarak 560km.
Tidak heran selama ini pilihan utama para wisatawan yang mendarat di Medan adalah Berastagi, hanya butuh 3 jam untuk bisa beristirahat dan menikmati keindahan serta kesejukan alamnya, sebelum lanjut menikmati Danau Toba keesokan harinya.
Saya menganalisa hal ini karena rasa penasaran mengenai bandara Silangit yang berlabel Internasional di Tapanuli Utara, ternyata baru diresmikan oleh presiden Indonesia, pak Jokowi pada tahun 2017.Â
Seperti diawal yang saya bilang, Bandara Silangit "sangat" tidak besar untuk label internasional, hanya ada satu pintu boarding dan satu conveyor (rel berjalan untuk bagasi/koper). Bahkan jadwal penerbangan menuju dan dari Bandara Internasional Silangit masih sangat terbatas.Â
Dari Jakarta hanya ada 1 jadwal keberangkatan dari Soekarno Hatta dan 1 Jadwal keberangkatan dari Halim Perdana Kusuma setiap harinya. Entah untuk kota lain, yang pasti kompasianer dari Palembang Koh Dedy Huang dan Bang Priangdi harus mencari cara untuk menyesuaikan jadwal keberangkatan dan kepulangan mereka di Danau Toba.
Rekomendasi Kuliner di Tangerang
Tapi jujur, saya yakin sekali paling cepat 5 tahun dan paling lama 10 tahun lagi, Balige akan sangat berkembang. Bandara Silangit akan lebih sibuk dari tahun 2021 saat saya mendarat disana untuk kali pertama.Â
Keyakinan saya sangat mendasar setelah 5 hari memutari, benar-benar memutari Danau Toba (terkait hal ini saya akan cerita di artikel selanjutnya) dan merasa takjub dengan keindahan alamnya. Infrastruktur jalan sudah sangat baik, jaringan telekomunikasi pun lancar tinggal bagaimana pemerintah daerah dan dinas pariwisata mengembangkan atau memfokuskan wisata Danau Toba di kabupaten Balige ini mau dibawa kemana.