[caption caption="ceritabiasa05.blogspot.com"][/caption]tidak butuh dagangan menggunung
sedang lincak itu ambruk sendiri
tidak juga panas dan hujan yang membuatnya lekang dan lapuk
hingga ia berubah menjadi pembuat bara dalam tungku
lincak-lincak tersingkir perlahan pasti
merindui bau keringat,
pantat-pantat perempuan pengabdi pasar
merindui pula,
lalat-lalat yang kerap hinggap tak kenal permisi
pasar sepi seperti museum
minimarket telah mengambil hati
ramai orang-orang pasang gengsi di sana,
berdiri berjajar
menanti senyum gadis-gadis belia berseragam
lincak-lincak pudar tenggelam tak fungsi
empat kakinya tak kuasa tahan berdiri lagi
motor roda tiga menerjang
mengantinya,
menjadi lincak besi bergerak dari kampung ke kampung
Lelaki pengemudi membaca pesanan:
satu kilo kentang
seperempat cabe merah
sayur buncis ada?
Semua sampai tujuan; siap antar
tot…tot…tot: pembeli datang menjemput pesanan
ditelusuri pula lewat jalan kecil
merambah gang-gang sempit bercor beton
sepeda ontel memanggul serombongan kebutuhan dapur
dan perempuan bercaping lantas kencang bersuara:
sayur………….sayur………sayur bu………….sayur
Â
Â
*) Dalam rangka 100 Puisi Orang-orang kecil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H