Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(100Puisi) Sajak Seiris Tembakau, Kemenyan dan Papir

16 Februari 2016   14:24 Diperbarui: 16 Februari 2016   14:36 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="merdeka.com"][/caption]

Kau mungkin tak percaya dengan kataku
Atau kau malah tertawa mencibir, bahkan
Membalik badan mengentutiku
Terserah

Aku ceritakan padamu sekarang
Kenapa segenggam tembakau irisan
Segumpal kemenyan dan lembaran-lembaran papir
Adalah teman mejaku

Ini mempertahankan tradisi;
Aku katakan itu, biar kau tahu

Tradisi yang mungkin di luaran sana tengah dikebiri
Dijinakkan oleh modal
Oleh pasar dan entah kekuatan apalagi

Aku ceritakan padamu sekarang
Satu lintingan bukan sekedar menarik nikotin
Menyangitkan mulut atau
Menyebulkan asap

Satu lintingan adalah caraku mengurai kepenatan
Satu lintingan menjadi pengabar langit; bahwa aku masih hidup
Satu lintingan dengan kemenyan dan papir yang terbakar adalah pembuang kepedihan
Kenapa tidak saja kau coba

Berbahaya, mungkin
Tapi mungkin juga tidak
Sehat atau sakit; aku menulisnya dengan singkat saja: terimalah

Tapi tidakkah terpikir olehmu
Inilah jalanku agar bisa tertawa
Agar aku dan yang lain menari-narikan hati
Karena aku sudah terlalu lama tersungkur dalam lumpur

 

Bumi cahyana, 16 Februari 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun