Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Promo di Tempat Ibadah

9 Januari 2015   17:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin bukan barang baru bagi kita melihat sepanjang pinggir jalan banyak reklame produk barang dan jasa.  Mereka mencoba membidik pangsa pasar.  Memberitahu sekaligus mempengaruhi mereka yang lewat dan melihat, untuk menggunakan  produknya.

Beberapa hari yang lalu, pada saat berangkat untuk  berjamaah shubuh, saya melihat sebuah spanduk terpasang di pagar masjid.  Sebuah ucapan selamat datang untuk kelompok tertentu yang hari itu akan menggunakan  masjid sebagai sarana pertemuan mereka.  Spanduk itu berasal dari sebuah biro perjalanan umroh.

Berjalanlah saya dari pintu gerbang halaman masjid ke pintu masuk utama tempat ibadah itu.  Ternyata pada tembok atas pintu terpasang pula spanduk biro perjalanan umroh dari perusahaan yang berbeda dengan yang terpasang di pagar halaman.   Tertulislah di spanduk itu, nama dan nomor HP.  Nama yang tertera merupakan pengurus masjid, yang sekaligus sebagai agen bagi biro perjalanan umroh.

Kemudian saya merenung, apakah etis atau tidak melakukan promo produk di lokasi tempat ibadah.   Sampai sekarang belum tahu jawabannya.  Hanya saya menemukan kemungkinan logika yang dipakainya:

Masjid adalah rumah Allah ------à Rezeki datang dari Allah ----à maka untuk menjaring rezeki yang banyak perlu memasang jaring dekat rumah sang Pemberi rezeki.

Ada beberapa promo yang pernah saya temukan di dalam mesjid, misalnya berbentuk kotak infak yang ditempeli stiker, jam dinding bergambar nama usaha dan kalender.  Itulah bagian dari cara mengisi ruang yang memungkinkan untuk promosi.   Dan yang paling kentara biasanya menjelang bulan puasa ramadhan dan hari-hari besar.

Kita sendiri terbiasa untuk tidak melihat hal tersebut memenuhi kepantasan atau tidak.  Toh itu tidak menganggu kepentingan ibadah.  Hanya secara pemandangan menjadi tidak menarik, karena sekitar tempat ibadah  menjadi space iklan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun