Mohon tunggu...
sapto suhardiyo
sapto suhardiyo Mohon Tunggu... Penulis - Laki-laki

Seorang yang biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gurihnya "Sate Makam" Warung Ahmad Sunarso

9 November 2021   08:45 Diperbarui: 9 November 2021   08:53 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gurihnya "Sate Makam" Warung Ahmad Sunarso

Mendengar kata  "Sate Makam"  tentunya sebagian orang bulu kudunya berdiri, karena konotasi makam adalah kuburan. Namun bagi orang Purbalingga sudah biasa karena di Purbalingga, khususnya di Kecamatan Rembang ada desa salah satu desanya bernama Makam. Didesa ini terdapat warung Makam Ahmad Sunarso yang menyediakan berbagai menu makanan dan yang paling terkenal adalah sate kambingnya.

Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1981 atau sudah berumur 40 tahun. Bagi yang sedang diet daging, selain sate kambing, ada berbagai menu makanan yang disediakan antara lain  gulai kambing, sop kambing, ayam goreng, ayam bakar, uraban serta lodeh tempe.

Ibu Tukiyah, isteri pemilik warung mengatakan, daging kambing yang digunakan untuk sate berumur sekitar 3-4 bulan. Dalam satu kambing menghasilkan 4 kg daging.  Sebelum pandemi warung miliknya bisa menghabiskan 2 ekor kambing, namun setelah adanya pandemi hanya sekitar 2 kg daging kambing.

" Daging yang digunakan untuk sate selalu segar, sehingga kalau dibakar empuk dan gurih," kata Tukiyah sambil membuat tusukan daging. Untuk mengelola warungnya Tukiyah dibantu  satu orang pekerja dan suaminya bertugas untuk menguliti kambing.

Gurihnya
Gurihnya "Sate Makam" Warung Ahmad Sunarso

Untuk membakarnya Tukiyah mengunakan dua teknik yakni dibakar dengan arang dan dibakar diatas kompor gas dengan alat pembakaran yang terbuat dari besi. Menurut Tukiyah, jika menggunakan arang untuk pemesanan lebih dari 20 porsi karena tempatnya lebih besar sedangkan kalau di bawah 20 menggunakan kompor gas. Namun menurut Tukiyah perbedaan pembakaran tidak mengurangi rasa.

Satu porsinya berisi 10 tusuk sate, nasi dan bumbu sate hanya dihargai sebesar 35 ribu rupiah, cukup murah memang jika dibangdingkan dengan warung sate kambing yang lain. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan bahan bakunya berupa kambing balibul (bawah lima bulan) bisa didapat dengan mudah. Karena mungkin di desa , rumput tinggal ambil secara gratis.....

Selain menu kambing, menu ayamnya juga dijamin maknyoos dikarenakan berbahan alami yakni ayam kampung. Satu porsinya dihargai sebesar 20-25 ribu rupiah tergantung dari besar kecilnya ayam dan dijamin ketagihan. Sebelumnya ayam telah di ungkep dulu dengan bumbu-bumbu hingga meresap, kemudian digoreng atau dibakar sesuai dengan pesanan.

Kemudian menu uraban dan lodeh tempe juga patut dicoba, karena menu ini khas ndesonya. Kalau kalian suka dan ingin menikmati kuliner sate makam dan ayam goengnya bisa langsung kesana, dijamin tidak menguras kocek. Walaupun sate ndeso, tempatnya sudah bisa dicari sama google maps loh. Jangan lupa ini link google mapsnya https://goo.gl/maps/SaHQFXx5fu4XNqaV9 (*)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun