Mohon tunggu...
sapto suhardiyo
sapto suhardiyo Mohon Tunggu... Penulis - Laki-laki

Seorang yang biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemanfaatan Daun Kering sebagai Penanggulangan Gulma

9 September 2021   14:44 Diperbarui: 9 September 2021   14:44 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inspirasi Ku, Gulma menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi para petani, untuk itu diperlukan inovasi salah satunya dengan pengguna daun kering untuk menghambat pertumbuhan gulma. Salah satunya dengan penutupan tanah disekitar tanaman dengan daun kering.

Penutupan media tanam dengan daun kering ini mempunyai fungsi seperti mulsa . Pemakaian Daun kering menjadi lebih efektif dikarenakan murah dan bisa menjadi pupuk alami yang ramah lingkungan.

Untuk menutup satu buah polybag, daun kering dipotong kecil-kecil mengunakan gunting yang disebarkan merata di sekitar tanaman yang mau kita tanam. Ketebalan sekitar 3-9 centimeter agar tanah bisa tertutup dari sinar matahari. Dengan adanya sedikitnya cahanya matahari berakibat pertumbuhan gulma jadi terhambat.

Jika musim kemarau maka "mulsa" daun kering bisa menghambat penguapan air tanah, sehingga tanah akan tetap basah sehingga mengurangi dalam penyiraman. Efektivitas kadar air pun tetap terjaga sehingga tanaman tetap subur tidak layu jika tidak menggunakan mulsa.


Mulsa daun kering bisa diambil dari daun nangka, daun bambu atau daun pisang yang ada disekitar rumah kita. Jika tidak ada mulsa daun kering bisa dibeli di toko-toko online dan biasanya daun yang di jual adalah daun bambu kering. Daun bambu kering ini mempunya efektivitas lebih baik dibanding dengan daun lainnya.

Selain bisa dijadikan mulsa dan pupuk ternyata daun kering juga bisa dijual di took online, dalam 1 kg nya daun kering dijual sekitar Rp. 10 ribuan dan sudah free ongkir. Inovasi ini bisa menjadi inspirasi bagi temen-temen untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun