Bila ada orang yang mengatakan engkau anak ingusan, belum punya pengalaman, tak perlu berkecil hati," tulis Ani Yudhoyono dalam caption fotonya, yang diunggah Sabtu (11/8/2018).
Baca artikel detiknews, "Ani ke AHY: Tak Perlu Kecil Hati Bila Dibilang Anak Ingusan" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-4161833/ani-ke-ahy-tak-perlu-kecil-hati-bila-dibilang-anak-ingusa
24/12/23, Entah ada hubungannya atau tidak antara caption foto yang pernah diunggah (alm) Ani Yudhoyono dengan menggunggah foto keluarga , tentu pesan tersirat disampaikan kepada sang anak penerus generasi Yudhoyono, mas Ahy dan Ibas tentunyaÂ
namun hal ini menjadi unik ketika dikaitkan dengan debat seru kemarin 23/2/2023 dimana debat cawapres digelar, dihadiri oleh seluruh kontestan cawapres tebak menebak penonton dan pendukung yang menunggu , banyak kalangan milenial siap mendukung aksi sang Gibran, Jelas sudah bahwa terbukti sang Gibran memang patut dan layak dalam mengajukan pertanyaan konteks santun dan briliannya sungguh diluar dugaan salah satu lawan debat sampai mengatakan saya kurang mengerti dan kurang paham apa itu... hal ini didalam debat sangat dan harus dihindari meskipun tidak mengerti tidak serta merta menanyakan (apa itu saya tidak tahu) jika ini dalam perlombaan debat tentu jawaban tidak tahu akan langsung menjadi sorotan dewan juri dan poin minus bagi yang menjawab tidak tahu.
Diketahui, tema debat cawapres ini ialah Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.sebagai calon cawapres tentu harus menguasainya dimana 2024 menjadi titik tolak bangsa Indonesia menuju Indonesia Maju , kemampuan berpolitik dari ketiga calon pasangan cawapres menurut saya calon no urut 2 merupakan yang termuda dan jauh jika dibandingkan senioritas dipanggung politik namun apa yang terjadi hari itu justru menunjukan calon yang paling menguasai isu-isu serta problematika yang harus dihadapi kedepan bangsa ini, Pilihan tentu ada di tangan rakyat, sebagai  penentu mutlak di Negara Demokrasi Rakyat adalah penguasaÂ
Kita sebagai rakyat yang disuguhkan dengan pilihan dimana kita sebagai penentu arah bangsa harus benar-benar selektif dan tidak salah dalam memberikan kontribusi bagi negara tercinta kita, terus ikuti dan literasi menjadi kunci jangan terjebak dalam hasutan hoaks dan tendensi kepentingan sesaat golongan sebab anak cucu kita kedepan akan terpengaruh jika kita salah dalam menentukan pilihan, sekian dari saya terus berliterasi sehat, salam Indonesia Raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H