Mandat sudah dikeluarkan SBY kepada Anas untuk membereskan persolan internal Demokrat setelah sekian lama  Anas  diam. Anas sudah lama  tak kedengaran suaranya begitu juga instruksinya, ada apa sebenarnya dengan Anas?, sosok ketua Umum yang harus bertanggung jawab penuh terhadap integritas Partai Demokrat dari guncangan besar prahara yang sedang melandanya. Ibas nama panggilan Edhie Baskoro Yudhoyono sekjen Partai Demokrat  juga membisu, tak ada pembelaan, tak ada keterangan press yang berarti  dan juga tak ada upaya pelurusan opini  busuk yang beredar tentang kader Demokrat. Kedua Anak Muda ini memang mempunyai latar belakang dan pengalaman berbeda. Anas walau masih muda, sosok yang kenyang di organisasi mahasiswa, karier politiknya cemerlang, langkahnya terukur dan selama ini selalu tepat mengambil langkah, sehingga posisinya selalu tepat pada saat yang tepat. Lebih lengkap baca. (Anas Terima Dana dari Nazar, Karier Politiknya di Ujung Tanduk ) Ibas sosok yang beruntung, karena dia menyandang nama besar Yudhoyono  presiden RI I. Cukup dengan nama besar Yudhoyono  yang juga pendiri partai Demokrat, semua calon ketua umum pada kongres di Bandung dari Anas Urbaningrum, Andi Malaranggeng sampai Marzuki ali menjagokan Ibas sebagai sekjen, tidak perlu berkeringat, tidak perlu berkoar-koar , ingin berkuasa di demokrat dan mendapat restu dari SBY, Ibas harus menjadi bagian penting dari kepengurusan partai Demokrat. Duet Anas dan   Ibas sosok yang menjanjikan,keduanya muda, perpaduan antara politik   demokrasi  dan politik dinasti . Lantas kenapa keduanya hanya diam dan membisu, sementara rumahnya sedang diobrik-abrik "anaknya" disertai gempuran dari "lawan"?. Bahkan keduanya pada saat wartawan tempo minta waktu wawancara untuk klarifikasi tudingan Nazarudin, bahwa Anas ,Ibas  dan Andi terima dana 2 miliar dari Nazaruddin, keduanya tak mau ketemu wartawan tempo untuk klarifikasi. Ibas hanya menjawab pertanyaan melalui HP staff ahlinya, sementara Anas hanya menjawab lewat pesan pendek. (Majalah Tempo cetak 17 juli 2011) Banyak spekulasi muncul, Anas diam menurut Ikrar Nusa Bakti , karena Anas terlalu sibuk menyelamatkan diri sendiri dari kasus yang dihembuskan Nazaruddin dari pada menyelamatkan demokrat . Sementara Ibas diam menurut saya  karena memang belum siap untuk tampil didepan media massa layaknya sekjen partai Lain, bahkan jarang sekali kita melihat Ibas berani tampil   dimedia televise. Apalagi saat ini Anas dan Ibas juga dituduh bagian dari  "penikmat" duit haram Nazaruddin. [caption id="attachment_119507" align="alignnone" width="380" caption="poto tempo"][/caption] Padahal tugas Anas dan Ibas saat ini sangat berat , bila mereka gagal mengkonsolidasikan kader Demokrat yang mulai terpecah belah  yang kian  lelah menahan gempuran pemberitaan negatif, maka partai ini bisa menjadi partai gurem  pada 2014, rakyat sudah semakin cerdas, tidak hanya karena SBY lantas rakyat cinta buta, karena cinta yang tak berbalas bisa berbuah rakyat  malas memilih demokrat.  Lantas, sampai kapan Anas dan Ibas diam , sementara Nazaruddin terus berteriak, bahkan Partai Demokrat juga dituduhnya partai penikmat korupsi APBN (tempo Cetak17juli 2011)? Tidak ada yang bisa menjawabnya kapan Anas dan Ibas akan lantang menjawab semua tudingan Nazar,  kecuali mereka berdua, sama misterinya benarkah mereka bagian "hitam" seperti yang dituduhkan Nazaruddin. Adakah dari Kompasianer yang bisa menjawabnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H