Mohon tunggu...
Sobran Holid
Sobran Holid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pelaku usaha yang mengharapkan Indonesia lebih ramah terhadap rakyat kecil. toko onlinehttps://www.bukalapak.com/u/holids https://www.bukalapak.com/u/holids jangan lupa mampir bagi kompasianer dan pembaca yang membutuhkan sparepart motor .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nazaruddin Terus "Berteriak", Anas dan Ibas Membisu, Ada Apa?

13 Juli 2011   17:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1310577408963895045

Mandat sudah dikeluarkan SBY kepada Anas untuk membereskan persolan internal Demokrat setelah sekian lama  Anas  diam.  Anas sudah lama  tak kedengaran suaranya begitu juga instruksinya, ada apa sebenarnya dengan Anas?, sosok ketua Umum yang harus bertanggung jawab penuh terhadap integritas Partai Demokrat dari guncangan besar prahara yang sedang melandanya. Ibas  nama panggilan Edhie Baskoro Yudhoyono sekjen Partai Demokrat   juga membisu, tak ada pembelaan, tak ada keterangan press yang berarti  dan juga tak ada upaya pelurusan opini  busuk yang  beredar tentang kader Demokrat. Kedua Anak Muda ini memang mempunyai latar belakang  dan pengalaman berbeda. Anas  walau masih muda, sosok yang kenyang di organisasi mahasiswa, karier politiknya cemerlang, langkahnya terukur dan selama ini selalu tepat mengambil langkah, sehingga posisinya selalu tepat pada saat yang tepat. Lebih lengkap baca. (Anas Terima Dana dari Nazar, Karier Politiknya di Ujung Tanduk ) Ibas sosok yang beruntung, karena dia menyandang nama besar Yudhoyono  presiden RI I.  Cukup dengan nama besar Yudhoyono  yang juga pendiri partai Demokrat, semua calon ketua umum pada kongres di Bandung dari Anas Urbaningrum, Andi Malaranggeng sampai Marzuki ali menjagokan Ibas sebagai sekjen, tidak perlu berkeringat, tidak perlu berkoar-koar , ingin berkuasa di demokrat dan mendapat restu dari SBY, Ibas harus  menjadi bagian penting  dari kepengurusan partai Demokrat. Duet Anas dan   Ibas sosok yang menjanjikan,keduanya muda, perpaduan antara politik   demokrasi  dan politik dinasti . Lantas kenapa keduanya hanya diam dan membisu, sementara rumahnya sedang diobrik-abrik "anaknya" disertai gempuran dari "lawan"?. Bahkan keduanya pada saat wartawan tempo minta waktu wawancara untuk klarifikasi tudingan Nazarudin, bahwa Anas ,Ibas  dan Andi terima dana 2 miliar dari Nazaruddin, keduanya tak mau ketemu wartawan tempo untuk klarifikasi.  Ibas hanya menjawab  pertanyaan melalui HP staff ahlinya, sementara Anas hanya menjawab lewat pesan pendek. (Majalah Tempo cetak 17 juli 2011) Banyak spekulasi muncul, Anas diam menurut Ikrar Nusa Bakti , karena Anas terlalu sibuk menyelamatkan diri sendiri dari kasus yang dihembuskan Nazaruddin dari pada menyelamatkan demokrat .  Sementara Ibas diam menurut saya   karena memang belum siap untuk tampil didepan media massa layaknya sekjen partai Lain, bahkan jarang sekali kita melihat Ibas berani tampil   dimedia televise.  Apalagi saat ini Anas dan Ibas juga dituduh bagian dari  "penikmat" duit haram Nazaruddin. [caption id="attachment_119507" align="alignnone" width="380" caption="poto tempo"][/caption] Padahal tugas Anas dan Ibas saat ini sangat berat , bila mereka gagal mengkonsolidasikan  kader Demokrat yang mulai terpecah belah  yang kian  lelah menahan gempuran pemberitaan negatif, maka partai ini bisa menjadi partai gurem  pada 2014, rakyat sudah semakin cerdas,  tidak hanya karena SBY lantas rakyat cinta buta, karena cinta  yang tak berbalas bisa berbuah rakyat  malas memilih demokrat.  Lantas, sampai kapan Anas dan Ibas diam , sementara Nazaruddin terus berteriak, bahkan Partai Demokrat juga dituduhnya partai penikmat korupsi APBN (tempo Cetak17juli 2011)? Tidak ada yang bisa menjawabnya kapan Anas dan Ibas  akan lantang menjawab semua tudingan Nazar,   kecuali mereka berdua, sama misterinya benarkah mereka bagian "hitam" seperti yang dituduhkan Nazaruddin. Adakah dari Kompasianer yang bisa menjawabnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun