Ini Bukan Duit "Bu Mega" tapi Duit BR, (Kisah kredit mikro yang macet total).
Pada saat saya datang ke BRI cabang pembantu di Jatinangor, saya bertanya bukankah kur sampai 20 juta bisa tidak pakai jaminan?, itu menurut berita dikoran oh.
"Betul itu programnya memang ada, tapi minimal pihak Bank harus ada jaminan walaupun nilai agunannya dibawah itu".Jawab staff kredit BRi.
Lah kenapa?, bukankah pemerintah memberikan asuransi kredit dengana skrindo dengan adanya pengantian sebesar 80 % bila macet. Tanya saya lebih jauh.
"begini Pak, tahun 2004 kita mengucurkan kredit mikro 3 jutaan hampir kebanyak pengusaha kecil di Jatinangor, sesuai dengan instruksi pimpinan mengacu kepada program pemerintah, pada saat tagihannya jatuh tempo , kami heran kok yang bayar sedikit, bahkan sebagian besar tidak bayar, kami coba mengadakan penagihan intensif, eh semuanya pada bilang itu duit Mega, bukan duit BRI".
Lebih lanjut beliau menjelaskan, kasus-kasus ini membuat BRI sebagai BUMN yang sahamnya dimiliki pemerintah rentan dijadikan alat politik , padahal cabang unit dan cabang pembantu bertanggung jawab keatasan masing-masing, bukan ke Mega hehe.
Memang pada saat ini kredit ini diluncurkan para politisi biasa memanpaatkan momentum, segala cara digunakan, banyak kata diucapkan, sampai-sampai kredit mikro yang kebetulan dibagikan menjelang pemilu  dari BRI pun disebut uang atau kredit Bu Mega, padahal duit BRI, yang pemegang saham terbesarnya Negara Indonesia, artinya milik seluruh rakyat Indonesia, jadi bukan milik PDIP atau demokrat saja.
Apa yang dikatakan BRI ada benarnya, beberapa kali program populis pemerintah, malah kurang mendidik, lebih kepada program pencitraan bahwa kepedulian itu ada.
Tapi bagusnya sekarang pihak Bank Pelaksana tidak lagi selalu menuruti 100 % apa yang diucapkan pemerintah, karena mereka lebih tahu kondisi lapangan, jadi mereka modifikasi sehingga lebih mendidik ke pelaku usaha.
Berdasarkan pengamatan , beberapa teman UKM bisa mendapatkan kur 5-20 juta walau agunannya jauh dibawah itu dan pastinya Pihak Bank lebih berhati-hati, tidak terlalu peduli dengan desakan-desakan pihak tertentu untuk memaksakan agar KUR dikucurkan walau tidak layak.
Nah bagi teman-teman yang punya usaha kecil, dapat memanpaatkan kredit KUR , datangi saja Bank Pelaksana, tapi yang lebih agresif adalah BRI, Bank lain malah diarahkan ke kredit mikro yang  bunganya lebih tinggi.