Yayasan New7wonder yang dituduh abal-abal oleh Dubes Swis Djoko Susillo biairin aja deh, yang penting vote komodo  kirim ke 9818. Yang pasti pesta pemilihan tujuh keajaiban dunia ini diikuti oleh banyak orang diseluruh dunia, banyak pemimpin dinegara yang masuk finalis memberikan dukungan , dari perdana menteri Israel,  Presiden Filipina, Benigno Aquino III memperomosikan sungai bawu tanah Ouerto Princesa. Presiden Korea Selatan, Lee Myungbak  untuk tuk Jeju Island ,Perdana Menteri Uni Emirat Arab Sheikh Mohammad Bin Rashid Al Maktoum untuk Bu Tinah Experience. Presiden Peru, Ollanta Humala melakukan vote untuk Amazon. Presiden Polandia, Bronisaw Komorowski bersama dua mantan Presiden Polandia lainnya melakukan vote untuk Masurian Lake District. Presiden Lebanon, Michel Sleiman melakukan vote untuk Jeita Grotto. Saya hanya membayangkan, jutaan orang didunia akan banyak tahu tentang komodo, hewan unik dan antik alias dinosourus terakhir dimuka bumi, yang berasal dari kehidupan 4 juta tahun lalu dan datang ketanah flores 900000 ribu tahun lalu yang hanya bertahan di tanah flores NTT.  Komodo ini juga hanya ada di Indonesia dan bagian dari kehidupan 65 juta tahun lalu yang masih bertahan dan masih bisa dinikmati, tidak hanya dalam film tapi nyata. Polemik yang dimunculkan Duta besar Swiss Djoko Susilo (Pungsionaris Partai PAN ), memang aneh, pada saat masih ditangani Kementerian Parawisata Jero Wacik pada tahun 2008-2010  tidak ada klarfikasi tentang yayasan new7wonder abal-abal, lah selama ini kemana aja Pak Dubes?, kenapa ngak ngecek dari dulu ya. Uniknnya lagi Sapta Nirwandar sebagai wakil menteri Parawisata tiba-tiba ngambek dan akan mengugat yayasan new7wonder jika pulau komodo dicoret dalam kontes 7 kejaiaban dunia yang katanya yayasannya abal-abal. [caption id="attachment_141861" align="alignnone" width="400" caption="poto kompas com"][/caption] Sikap imembingungkan pejabat kementerian Parawisata dan Duta besar  ini aneh tapi nyata, apa sih efek negatifnya kalau komodo menang atau kalah, toh pemerintah ngak ngeluarin duit, pulsa juga cuman 1 rupiah, kalau kita kirim 100 kali cuman 100 rupiah, anggap saja hiburan bagi rakyat Indonesia ditengah minimnya kebanggaan akan prestasi pejabat Indonesia yang hanya sibuk berpolemik dan memperkaya diri sendiri. Memang  susah pemimpin negeri ini satu suara, bahkan hanya untuk hal-hal kecil, sibuk berdebat dan berdiskusi, apa susahnya menghargai upaya Jusup Kalla yang terus mempromosikan komodo, bahkan berkat lobinya SMS yang bernilai Rp 1000 ,bisa menjadi Rp 1 simpati , dan 0 rupiah untuk Indosat, sementara di Israel yang tariff pulsanya Rp 2500 rakyatnya tidak ribut. Hem,,,,,,kecemburuan karena JK berhasil mempupolerkan komodo, rasanya itulah kata yang paling tepat, karena semuanya dibawa kearah politik dan 2014, padhaal sekecil apapun upaya untuk mengenalkan komodo  akan sangat berharga untuk menarik wisatawan yang efeknya juga akan meningkatnya pendapatan masyarakat Flores NTT, soal politik pinggirkan dulu deh. Betul Indonesia banyak tempat wisata yang Indah, dari raja ampat, pulau pisang di krui Lampung Barat, danau toba Sumatra Utara, tapi mengenalkan semua keunikan Indonesia tidak hanya dengan berdebat dan berpolemik, tapi harus dipromosikan secara intens keseluruh dunia dan harus bisa menarik minat wisatawan, semuanya tidak mudah dan tidak murah, lantas kenapa kita harus marah kepada semua pihak yang mempromosikan komodo setelah pemerintah menyerah dan tak mau ikut-ikutan. Salam berbuat, bukan salam berdebat. Vote komodo, kirim ke 9818.       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H