Cak Imin tokoh Muda NU, Ketua Umum PKB, terus bergrilya mencari dukungan dari satu kota ke kota lain. Dari satu pesantren ke pesantren lain, inilah upaya kerja keras cak Imin, dengan terus adanya deklarasi dukungan dan pemberitaan yang terus menerus, cak Imin berharap nilai tawar ke Pada PDIP dan Jokowi semakin tinggi.
Politisi PKB lain terus menekan PDIP tentang kerjasama yang sudah terbangun, bahkan Wasekjen PKB Jazilul Fawaid memastikan sang ketum, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), bisa menjadi lawan Jokowi bila tak diberi kursi Manuver PKB membuat PDIP gerah, sehingga Puan Maharani memberikan ucapan simbolis kepada Cak Imin agar mampu membuktikan elektabilitasnya agar menjadi bahan pertimbangan bagi PDIP dan Jokowi. Detik.
Bagi PDIP ini bukan perkara mudah memilih cawapres, ini kaitan dengan Pemilu 2024, jika salah pilih maka bisa membahayakan PDIP. Sikap ambisius Cak Imin bisa jadi batu sandungan pada priode pemilu berikutnya.
Berkaca pada pemilu sebelumnya pasti PDIP belajar dari SBY yang meninggalkan JK, karena jika terus bersama , JK diuntungkan, SBY dan Demokrat akan jadi partai Pecundang, walaupun pada akhirnya tetap saja Demokrat tersisihkan pada pemilu 2014 karena ulah kader-kader nya sendiri.
Langkah PDIP untuk memilih tokoh lain yang tidak mungkin menjadi Capres pada priode berikutnya itu akan menjadi langkah terbaik bagi PDIP dengan asumsi tidak ada tokoh yang secara ajaib menjadi sangat populer seperti Jokowi.
Rencana pertemuan Puan dan Prabowo ini menjadi sinyal bagi para politisi, jangan-jangan duet Maut Jokowi Prabowo akan terlaksana. Jika ini terjadi pasti banyak pihak kecewa, bahkan bukan dua poros tetapi satu poros.
Saat ini usia Prabowo adalah 67 tahun, pada saat pemilu  2019 usia beliau 68 tahun, sehingga jika memang menjadi cawapres Jokowi dan bernasib baik terpilih, maka usia belian pada saat pilpres 2024  73 tahun, cukup tua  dan sepuh jika harus mencalonkan capres pada pemilu yang akan datang.
 Begitu juga dengan dinasti politik, Gerindra tak ada putra Mahkota atau ratu ,PDIP ada Puan dan Prananda, Demokrat ada AHY, Gerindra tak ada, Anak semata Wayang Prabowo lebih tertarik Fashion dibanding Politik.
Lantas maukah Prabowo?
Saya kira kalau memang itu memungkinkan dan Prabowo sedikit merendahkan egonya itu bisa saja, bukankah tak ada kawan yang abadi, tak ada musuh yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan yang utama. Â Lagian dari pada gagal terus mendingan caji cawapres dan pastinya Indonesia akan lebih adem.
Kebayang deh, pasti Padli Zon kehabisan suara, Fahri Hamzah bungkam dan elite PKS terhenyak dan Cak Imin dan SBY yang meradang.