Kanker hati, bom waktu penyebab kematian di Kampung Kami (Catatan Pulang Kampung).
Bulan November Bapak kami Bandung menjenguk cucu dan anaknya, baru seminggu tiba dibandung sakit perut sebelah kanan kembali kambuh .Melihat sakitnya luar biasa, kami langsung bawa ke rumah sakit Alislam Bandung.Setelah diperiksa Bpk langsung dirawat.
Berdasarkan tes lap , USG dan rongen, dokter menjelaskan Bpk hanya mengalami keram perut dan ada pengelembungan udara diperutnya.Untuk itu doktermemerintahkan perawat memasukkan selang keperut lewat hidung agar gelumbung udara bisa bisa keluar, setelah satu minggu dirawat, kondisi berangsur pulih.
Setelah diperbolehkan pulang,satu minggu kemudian sakit Bpk kembali kambuh, langsung kami bawa lagi kerumah sakit ALIslam, dokter kembali meresepkan obat yang sama dan disuruh rawat jalan.
Bulan januari akhirnya Bpk ingin pulang kelampung, kembali kami konsultasikan ke dokter dan diperiksa ulang , berdasarkan pemeriksaan terahir kondisinya oke dan diperbolehkan pulang ke lampung.
Dua minggu setelah pulang, kembali sakit perut Bpk kami kambuh.Adik langsung membawa Bpk kedokter Madina di Kec Sumberjaya.Setelah enam kali bolak balik kondisi Bpk tak kunjung pulih, Bpkdirongten ada tumor di hatinya sepanjang 3 cm.
Bpk dirujuk untuk kerumah sakit di Bandar Lampung, akhirnya keesokan harinya, langsung dibawa kerumah Urip Sumohardjo Bandar lampung.Sesampainya disana, Bpk kembali di USG, dan ternyatatumornya sudah menjadi 14 cm ,dan dirujuk RS dharmais dan Cipto atau ke Hasan Sadikin Bandung.
Sesampai dihasan sadikin, berdasar hasil USG dari rumah sakit Urip Lampung, Bpk langsung divonis kanker hati stadium 4, dan dokter menyarankan agar Bpk dirawat dirumah saja, karena kemungkinan untuk diobati tidak dimungkinkan.
[caption id="attachment_106658" align="alignnone" width="470" caption="www.obat gamat.com"][/caption] Dokter hanya meresepkan curcuma dan coditam(obat anti nyeri).Kondisi ini tidak membuat kami putus asa, kami coba kebeberapa dokter lain, ternyata jawabannya sama.Bahkan ada dokter yang berpendapat kemungkinan umur Bpkpaling lama satu tahun lagi. Dengan berat hati akhirnya, Ibu kami meminta Bpk agar dirawat dirumah kami di Lampung,apalagi kondisinya makin melemah.
Kematian itu ternyata lebih cepat dari prediksi dokter, bahkan hanya 2 minggu, setelah periksa terakhir dari RS hasan sadikin.
Sudah menjadi kebiasaan, jikapada hari kematian banyak tamu berkunjung dan menanyakan seputar sakit yang dideritaBpk.
Dar i berbagai obrolan, ternyata banyak sekali diantara saudara kami, tetangga, bahkan dikecamatan kami meninggal karena kanker hati.
Begitu juga dengan cerita Bu CamatSumberjaya, Lampung Barat, beberapa anggota keluarganya menderita kanker hati.Bahkan menurut Bu camat,Beberapa saudara Bupati kami juga meninggalnya karena kanker hati.
Belum lama ini, Mantan Sekda Lampung Barat, yang juga mantan camat Sumberjaya, juga meninggal karena kankerhati, bahkan belaiu sempat melakukan cangkok hati ke Cina, yang biayanya sangat besar, juga meninggal,dua bulan selepas pulang dari China.
Sulitnya pengobatan kanker hati, terutama stadium empat, menjadi persoalan tersendiri bagi keluarga dan pasien yang seakan menunggu takdir kematian.Bahkan jikapun ada, yaitu cangkok hati, masih sangat jarang dilakukan di Indonesia.
Uniknya gejala penyakit kanker hati menurut penuturan dokter, pada kebanyakan kasus sulit terdeteksi, kecuali pada stadium akhir.
Penyakit hati, penyebab utamanya adalah hepatitis, walaupun ada kemungkinan penyebab lain, tidakheran penyebaran penyakit kanker hati ini cepat, karena pada dasarnya penyakit hepatitis menular, bisa melalu keringat, hubungan seksual , jarum suntik dan laiinya.
Dokter menyarankan agat istri dan anak-aankanya harus dites , dan bila kena hepatitis diobati, dan jika negative maka dianjurkan untuk divaksin hepatitis.
Banyaknya penderita kanker hati ini di KEc Sumberjaya Lampung Barat, maka sayaberharap kepada dinas kesehatan , DPRD lampung barat, agar mengadakan vaksin massal hepatitis di kabupaten kami.
Vaksin masal hepatitis dalam skala terbatas, pernah juga dilakukan di IKOPIN bandung, karena ada tiga kasus yang meninggal serupa karena kanker hati yang kesemuanya pegawai IKOPIN.Pihak rektorat, mengambil inisiatif untuk melakukan vaksin kesemua pegawai IKOPIN.
Dalam skala yang lebih luas, pemerintah kabupaten bandung, pernahmelakukan vaksin massal kaki gajah, bagi seluruh warga bandung, karena ditakutkan mewabah, setelah ada beberapa kejadian penyakit kaki gajah di kab Bandung.
Bagi pembaca kompasiana, yang ada anggota keluarganya, ada yang meninggal karena kanker hati atau ada yang pernah menderita hepatitis sebaiknya anda juga melakukan tes lap,jika negative baiknya anda melakukan vaksin hepatisis, karena mencegah lebih baik daripada mengobati , jika anda menderita hepatitis, tenang saja kok ,obatnya sudah ada.
Oh ya, sebagai informasi, tes lap hepatisis paling murah untuk wilayah bandung di RS Hasan sadikin, tes lapnya hanya 20 ribu, dan vaksinnya 60 ribu, dilakukan selama 3 kali berturut-turut setiap bulan.
Untuk rumah sakit swasta dibeberapa rumah sakit swasta, biaya tas lap berkisar 100-225 ribu, vaksinnya 100-200 ribu/sekali, tergantung rumah sakit mana yang anda tuju.
jika tulisan ini kurang pas baik barangkali, ada baiknya kompasianer yang dokter bisa lebih menjelaskan lebih detail tentang penyakitkanker hati dan penularannya. Salam Sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H