Mohon tunggu...
Nur Haliza
Nur Haliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai alam

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pencegahan Deforestasi Dalam Strategi Manajemen Hutan

13 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   17:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kondisi Hutan Akibat Pertambangan  Yang Berdampak Meningkatkan Deforestasi Pada Hutan Kalimantan. 

            Hutan sebagai paru-paru dunia, berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem global. Keberadaannya sebagai penyerap karbon dioksida dan penghasil oksigen juga penting dalam keberlangsungan makhluk hidup. Namun, ancaman deforestasi terus menghantui hutan kita. Deforestasi adalah proses pengurangan luas hutan akibat konversi lahan menjadi penggunaan lain, seperti pertanian, perkebunan, atau permukiman. Kegiatan ini mengakibatkan pengurangan pada luas hutan, merusak habitat satwa, dan mengganggu siklus hidrologi. Pembukaan lahan untuk perkebunan skala besar, seperti perkebunan kelapa sawit, merupakan salah satu penyebab utama deforestasi di Indonesia. Selain itu, pertambangan dan pembakaran hutan juga termasuk dalam kerusakan hutan kita (Wahyuni, H., & Suranto, S., 2021).

            Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kerusakan lingkungan di kalimantan semakin meluas. Berbagai ekosistem, mulai dari sungai hingga udara, telah terkontaminasi akibat aktivitas manusia. Salah satu masalah lingkungan paling serius adalah deforestasi. Pembukaan lahan untuk pertanian dan industri menjadi penyebab utama hilangnya hutan di negara kita (Santoso, R., et al., 2022). Hutan akan menyerap karbon dioksida, sehingga deforestasi menyebabkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca. Kehilangan hutan mengurangi ketersediaan sumber daya alam terlebih untuk masyarakat yang bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka. Tujuan dari essay ini adalah menjabarkan upaya pencegahan deforestasi dalam strategi manajemen hutan, serta memberikan contoh nyata studi kasus di kalimantan timur.

            Krisis lingkungan yang semakin mendesak, seperti bencana alam yang sering terjadi, telah menyadarkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian hutan. Deforestasi yang terus meningkat mengancam keberlangsungan hidup manusia, satwa, dan ekosistem. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya-upaya, seperti meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan, memperkuat sinergi antar pemerintah pusat dan daerah dalam penegakan hukum kehutanan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia (Nakita, C., & Najicha, F. U., 2022). Namun, sejauh mana efektivitas upaya-upaya tersebut dalam mengurangi laju deforestasi perlu dievaluasi, terlebih dalam mengelola hutan.

            Kemudian, untuk mengoptimalkan pengembangan fungsi hutan, diperlukan strategi manajemen. Strategi ini harus mempertimbangkan beberapa faktor yakni internal dan eksternal yang berdampak pada keberlanjutan kawasan. Beberapa langkah strategis yang dapat dipertimbangkan antara lain meningkatkan dukungan kebijakan pemerintah, melestarikan sumber daya alam dan ekosistem, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta menegakkan hukum dan memberikan sanksi/peringatan yang tegas terhadap pelanggaran yang di lakukan masyarakat (Talantan, N. T. N., et al., 2022).

Gambar 1. Kondisi Alam Kalimantan Jika Terus Dilakukannya Aktivitas Pertambangan Yang Menyebabkan Deforestasi. 
Gambar 1. Kondisi Alam Kalimantan Jika Terus Dilakukannya Aktivitas Pertambangan Yang Menyebabkan Deforestasi. 

Studi Kasus Deforestasi di Provinsi Kalimantan Timur.

             Penelitian oleh Ramadhany, N. (2023) menyajikan bahwa Kalimantan Timur mengalami deforestasi masif akibat peralihan fungsi lahan untuk pertambangan, terutama batubara. Sektor pertambangan mendominasi perekonomian provinsi ini, dengan produksi batubara yang sangat tinggi. Pembukaan lahan yang luas, tumpukan material tambang yang mudah terbakar, dan kurangnya pengendalian api menjadi faktor pemicu kebakaran. Kebakaran hutan akibat aktivitas pertambangan telah merusak hutan, serta melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer, memperparah masalah perubahan iklim.

Gambar 2. Kebakaran Hutan Kalimantan Akibat Aktivitas Manusia.
Gambar 2. Kebakaran Hutan Kalimantan Akibat Aktivitas Manusia.

 

Gambar 4. Material Pertambangan Yang Mudah Terbakar.
Gambar 4. Material Pertambangan Yang Mudah Terbakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun