Mohon tunggu...
Muhammad Sofyan
Muhammad Sofyan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Berbagi dengan dunia...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Twilight Saga Braking Dawn Part I : Keromantisan Penuh Emosi

19 November 2011   03:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Well, satu kata untuk  Twilight Saga : Breaking Dawn Part I : Perfectto!!  Film besutan  Bill Condon ini benar-benar berhasil membuat para penonton terpesona oleh ketampanan dan kecantikan Edward dan Bella. Film yang dibintangi oleh Robert Pattinson dan Kristen Stewart telah berhasil membuat para penonton berdecak kagum dan mampu memainkan emosi penonton. Film ini dibuat mengikuti sekuel terakhir Harry Potter dengan membagi film terakhir menjadi 2 bagian. Untuk part I, mengisahkan tentang Bella Swan yang ngotot dari dulu menikah dengan Edward Cullen akhirnya bisa terwujud. Konflik pun mulai terbentuk ketika Bella memutuskan untuk tetap menjadi manusia saat berbulan madu. Konflik lain pun muncul ketika Bella hamil besar dalam beberapa hari dan memutuskan untuk tetap melahirkan bayinya. Sementara keluarga Cullen mengkhawatirkan Bella yang semaikn kurus karena kekuatan bayi yang dikandungannya beresiko dapat membunuhnya karena pertumbuhannya yang begitu cepat dari bayi pada umumnya. Rating : For Adult Karena film ini berkisah tentang pernikahan Bella dan segala macam konflik di dalamnya, maka bagian awal hingga hampir pertenahan film ini dipenuhi dengan adegan kissing dan adegan intim keduanya. Bahkan dalam wawancaranya, Pattinson mengungkapkan bahwa salah satu yang paling ditunggu dalam film ini adalah adegan ranjangnya. ”Orang yang tidak menyukai film Twilight sekalipun pasti akan penasaran dengan film keempat ini,” ujarnya tersenyum. Chemistry di antara keduanya pun tak dapat diragukan lagi. Pasalnya sejak sekuel pertama mereka sudah memiliki hubungan spesial. Film ini dibuka dengan altar pernikahan Bella-Edward yang dipenuhi bunga berwarna putih. Bella dengan gaun pengantin putih dan Edward dengan tuksedonya sangat memesona dan mengundang decak kagum penonton. Tak heran, pada saat pembuatan film memang mereka sangat merahasiakan adegan ini. Kristen Stewart bahkan merasa sangat lega karena gaun pengantinnya bisa sangat dirahasiakan. Saat syuting adegan pernikahan dan adegan intim pun lokasi benar-benar di”steril”kan dari segala kemungkinan. Bahkan para pemain dan kru film pun harus mengumpulkan semua handphone untuk mencegah kebocoran. Setelah adegan pernikahan, adegan dewasa seperti kissing dan adegan intim keduanya sangat kental hingga hampir pertengahan film. Penuh Emosi Dari awal hingga akhir film, para penonton benar-benar seperti larut dalam emosi para pemainnya. Terlebih pada scene Edward dan Jacob ketika Bella telah hamil besar hingga melahirkan. Keduanya silih berganti merasakan kecemburuan atas hubungannya dengan Bella. Jacob yang masih tetap menyimpan perasaan cinta kepada Bella belum mampu melupakannya dengan mudah. Jacob pun setia menemani Bella, tidak pedulu dengan kehadiran Edward dan keluarga Cullen lainnya. Sementara Edward yang masih belum mengerti ikatan batin yang begitu kuat di antara mereka yang membuatnya cemburu. Selain itu, Jacob pun harus dihadapkan kepada pilihan antara kelompoknya, para werewolf dan keluarga Cullen. Jacob meninggalkan kelompoknya untuk tetap berada di sisi Bella, menjaganya jika terjadi sesuatu atas Bella. Jacob pun seperti menjadi anggota keluarga Cullen yang baru dan ikut memberikan pendapat dan saran untuk kebaikan Bella. Emosi Jacob pun berada dipuncaknya ketika melihat mata anak yang dilahirkan Bella, Reneesme dan tersadar bahwa dia adalah imprint-nya. Di sisi lain, ada beberapa hal yang sedikit mengecewakan dalam film ini. Salah satunya adalah pemeran Reneesme yang mungkin ternyata tidak sesuai dengan harapan para pembaca novelnya. Reneesme yang digambarkan sangat cantik ternyata tidak seperti yang dibayangkan para pembacanya. Wajahnya mungkin kurang cantik untuk bukunya, begitu pula keluarga Cullen yang berasal dari Alaska. Tiga gadis cantik ini juga tidak sesuai harapan para pembacanya. Sementara untuk masa lalu Edward hanya dibuat sekelebat saja, mengingat film ini fokus pada pernikahan Bella dan konflik di dalamnya. Adegan di mana Bella tampak kurus karena kekurangan darah untuk bayinya sangat sempurna. Bella benar-benar tampak sangat kurus hingga tulang-tulangnya begitu menonjol dan terlihat sangat tua. Adegan ini ditutup dengan kelahiran Reneesme dan Jacob yang mengetahui dan menerawang bahwa dialah imprint-nya. Jacob pun mengurungkan niatnya untuk membunuhnya seperti janjinya kepada kelompoknya. Dalam film ini, keluarga Volturi hanya mendapat jatah adegan penutup saja selama beberapa menit. Ini adalah persiapan untuk part II tahun depan. Semetara untuk ending-nya benar-benar dibuat penasaran untuk menanti part II. Over all, film ini sangat sempurna walaupun beberapa adegan dalam novelnya harus di-cut, tapi itu tidak mengurangi keromantisan film yang disadur dari novel Stepahie Meyer ini. Benar-benar mampu memainkan perasaan para penonton. http://sofyanmohammed.wordpress.com/2011/11/19/twilight-saga-braking-dawn-part-i-keromantisan-penuh-emosi/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun