Mohon tunggu...
Muhammad Sofyan
Muhammad Sofyan Mohon Tunggu...

Berbagi dengan dunia...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Camera... Roll... Action!!

29 Oktober 2011   15:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

27 Oktober 2011 Aku berperan sebagai Andi. Haha... jadi artis amatiran. Yaaa setidaknya mimpi kecilku bisa terwujud kali ini. Punya film sendiri (walopun durasinya Cuma 10 menit). Adalah Mt. Ardynata yang berperan selaku sutradara film berjudul ”HARI” ini. Hoaaaam 12.33 am waktu laptop. Aku mengerjap mata yang sudah mulai berat menahan kantuk, entah berapa kilo beratnya (garing yaaa... maklum dah ngantuk). Ku bersihkan mataku dari ”belek”. Entah kenapa, aku merasa ini semacam naluriah. Ketika sedang mengantuk, mata jadi belekan dan jemari ini ga kuat (ga ga ga ga kuaaat_Playboy-7icons) untuk membersihkannya. Sembari menunggu Nata yang masih menyelesaikan donlotannya, aku kembali membuka laptop yang sudah ku bereskan karena udah time up. Saat-saat ngantuk seperti ini pikiranku jadi kemana-mana mengenang masa lalu. Salah satunya yang teringat malam ini adalah pengalaman jadi artis amatiran. Walalupun amatiran popularitasku jadi menanjak mengalahkan Ayu Tinting yang masih nyari-nyari alamat yg bener. Yaah setidaknya begitulah di asrama (hahahaha sombong dikit, padahal bulum jadi artis beneran), rasanya betul-betul risih dan ga nyaman. Ketemu anak-anak dipanggilnya ”Model jieeee....” atau ”Artiiisss....”. awalnya sih bangga juga, tapi lama-lama sumpah ga enak banget. Rasanya, sesuatu banget!! (Ala Syahrini). Alahamdulillah yaaa... (lagi-lagi ala Syahrini) film ini udah selesai. Film dengan durasi 10 menit ini dibikin buat ajang festival film pendek dari Good Day Coffee. Awalnya cuma ngobrol lepas sama sang sutradara. Brainstorming ide cerita, hingga akhirnya jadi deh. Aku pribadi sih sebenarnya kurang puas aja liat diri sendiri yang aktingnya amatiran. Menurutku masih perlu di cut and take again. Tapi berhubung waktunya makin mepet sama batas pengumpulan film, ya jadinya seperti yang teman-teman tonton nanti... Aucch..!! Sakit Beneran

Adegan pertama di ambilnya di belakang gereja kota baru Yogyakarta. Untung spooky view-nya dapet jadi ga perlu nambah efek lain lagi. Well adegan jatuh yang pertama cuma membuat celanaku sobek dibagian lutut dengan sedikit merah pada bagian itu. Adegan selanjutnya (nah ini nih..!) harus beberapa kali cut and take. Awalnya sih cuma ngerasa nyut-nyut aja tuh di bagian pundak kanan. Eh... pas pulang, baru deh keliatan semua lukanya. Selain di pundak kanan belakang, ada di siku, jari kaki sama lutut. Dan pas mandi, rasanya beeeeeuuh.... GILA perih banget (hmmm sepertinya terlalu ber-lebay-an... hahaha). Over all, I don’t care about my scar (aku jadi bingung, kenapa lukanya pas di dahi trus bentuk petir aja sekalian biar mirip Harry Potter… hihihih). It is totally for take my best action. Sapa tau aja kan bisa dapet Piala Oscar (ngarep!!!). Awalnya sih, liat openingnya yang dikejar-kejar psikopat anak-anak asrama ngira ini film thriller (Hahaha namanya juga mimpi buruk). Itu tandanya openingnya berhasil bikin yang lain penasaran dan nebak-nebak kelanjutannya. Good job!! Remember Her
Adegan selanjutnya adalah adegan bersama seorang wanita bernama Vine. Klimaksnya di sini. Walopun cuma sebentar dan kelihatan ”menggantung” tapi ini adalah adegan yang sempat bikin deg-degan. Hmmmm alasan pertama adalah yang jadi Vine itu cantik (hehehe ssst jangan ngegosip. Udah ada yang punya tuh!!). Alasan selanjutnya dan yang paling kuat adalah pemerannya ini (Tika) sempat bikin ngingetin. Inget sama someone special in my heart (hmmm daleeeem). Ga usah disebutinlah... (coba tebak!!! Hahaha) biar semua tetap jadi rahasia aja. Karena alasan kedua ini, hatiku jadi dag dig dug. Sumpah!! Sempat grogi jadinya, apalagi Tika ini tabiatnya sama persis sama ”dia yang tidak bisa disebutkan namanya”. Wal hasil beberapa kali cut and take baru bisa dapet ekspresi yang pas. Makanya kalo nonton film ini trus nemuin ekspresi canggung dan grogi deket-deket sama si cewek, thats the fact! Camera don’t lie. Ya udah.... ceritanya segini aja yaah. Di otakku hanya ada bantal dan selimut, tapi entah kenapa setelah nulis ini mataku jadi mendadak berbinar. Haaaah, payah. Mood justru datang disaat aku ingin tidur.... :(. Selamat menonton film ini, sebelumnya maaf kalo suaranya ga jelas gitu (namanya juga amatiran). Dan untuk pertama kalinya aku baru ngerti arti dari kalimat ”Jaya terus perfilman Indonesia!!” (PS : Share this film on your Facebook and Twitter at http://hidupbanyakrasa.com/profile.php?id=715)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun