Mohon tunggu...
S. R. Wijaya
S. R. Wijaya Mohon Tunggu... Editor - Halah

poetically challenged

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Musashi, Fragmen Janji

9 Oktober 2010   11:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_283441" align="aligncenter" width="220" caption="The Cormorant, by Miyamoto Musashi---http://secondat.blogspot.com/2008/01/miyamoto-musashi.html"][/caption]

*

Miyamoto Musashi, sang pengelana, pada satu malam pergantian tahun dalam masa perburuan jatidirinya pernah merenung-renung tentang makna “Ada”. Ia mencari jawab atas kegamangan eksistensial: Dengan cara apa aku mampu mengatasi diriku sendiri?

*

Ia berpikir keras merumuskannya. Lalu ia menemukan ilham dan menuliskan niat di lembar catatannya: Aku tak akan menyesali apa pun.

*

Ia berkontemplasi untuk menguji kalimat itu. Dan karena dunia dalam anggapannya begitu dipenuhi kehancuran serta duka yang nyata, dengan kata lain amat beralasan buat disesali, ia menggantinya jadi: Aku tak akan menyesali semua yang kuperbuat.

*

Ia nyaris puas atas pernyataan itu. Namun lagi-lagi ia meragukan esensinya. Manusia ialah subjek ringkih yang dilekati kesalahan-kesalahan. Maka dihapusnya pula baris janji yang terakhir ini karena dirasanya segala khilaf memang selalu harus disesali dalam perjalanan membangun cita-cita.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun