Mohon tunggu...
S. R. Wijaya
S. R. Wijaya Mohon Tunggu... Editor - Halah

poetically challenged

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Fiksi Runyam] Jumbleng dan Operasi

30 Agustus 2016   03:46 Diperbarui: 31 Agustus 2016   02:41 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mbah Jumbleng tergolek di ruangan aneh. Cahaya yang disemprotkan tepat ke atas tubuhnya menyilaukan. Lampu itu bertudung lebar. Tudung yang terhubung pada tiang tebal berlapis krom menyiratkan ia terbuat dari logam berat.

Orang-orang yang mengelilinginya berseragam hijau. Prosedur anestesi telah dilakukan dan Simbah perlahan mengantuk. Namun tak tidur. Ia hanya 'ngantuk.

Dokter mulai melakukan prosedur lain ke bagian abdominal—yang tak terpantau lagi karena terhalangi perut buncitnya sendiri.

Simbah tak kesakitan sedikit pun. Ketika pisau membuat irisan ia bahkan tak merasakan dinginnya baja antikarat menyentuh kulitnya. Ia menjelma trenggiling purba yang renta.

Ah, kirain operasi usus buntu itu ngeri. Jebule geli pun tidak. Dan sepertine aku ndak bakalan mati hari ini. Soale nek bakal mati aku mesthi punya penerawangan. Memori-memori bakal melintas, kaya jagoan pilem pas mau tewas. Tapi aku blank-blank saja, je. Aku ndak kelingan wajah simbokku yang semakin cantik waktu beliau dulu membeliken apem sarsaparila di masa kecilku. Momen trengginas pas ’nembus SDSB empat angka pun ndak terbayang jadi slide show.

Satu-satune bayangan bukan datang dari masa lalu melainken dari masa depan.

Aku membayang-ken perutku ditanami mikrocip canggih dengan sinkronisasi langsung ke korteks otak, lewat kabel saraf. Lantas aku siuman sebagai cyborg. Dokter ini jadi pengendali akalku. Dan aku ndak mampu menghapus program-e, sebab aku kadung diprogram untuk ndak melawan program. Weh. Mengerikan....

Aku bisa disetir berbuat apa wae, seperti meledakken diri ke kerumunan orang bersafari di Senayan. Atau membajak Metromini, menyandera penumpange dan minta tebusan sejuta poundsterling dari Organda. Lalu aku asal saja mengaku-aku awak ini orang Irlandia Utara. Maka tawuranlah Bang Togar cs lawan IRA.

Duh, paringana slamet, Gusti. Semoga cip itu dirakit di Sichuan, kaya televisi hamba. Disetel sebelas kali tabunge njeblug kebakaran. Hamba pun merdeka dari conthongane TV-One....

***

Peristiwa berikutnya hanya terpantau pemilik tujuh indera. Mohon maaf, lima tak memadai. Sebab yang terjadi tak dapat diterangkan prinsip mekanika Newton. Halah....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun