Mohon tunggu...
S_Hidha Yunus
S_Hidha Yunus Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa Ilmu Komunikasi_UIN SUKA. Bagi Q life is competition,,, jd keberanian dan percaya diri tu penting..:) ramah kpd mua orang mempunyai sensasi tersendiri dalam hidup ini,,, add me fb: Hidha Yunus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

60 Menit Hilang, Kini Hari Semakin Singkat

19 September 2012   19:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:13 6494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13480820331072415255

Dunia sekarang semakin tua. lihatlah diberbagai belahan dunia kita, disana-sini berlaku pergolakan, kemusnahan, bencana alam dan sebagainya. Kemusnahan bencana alam terbaru dan terdahsyat yang terjadi pada awal tahun 2011, yaitu Gempa dengan kekuatan 9 pada skala Richter yang berpusat 130 kilometer dari pantai timur laut Sendai, Honshu pada kedalaman 24 kilometer, sekaligus menghasilkan gelombang tsunami pada kelajuan 1,000 kilometer sejam. Sendai terletak 400 km dari Tokyo.

Gempa dengan magnitude 9 yang menghantam Jepang, 11 Maret lalu mengubah poros bumi dan mempercepat perputaran bumi pada porosnya. Hal tersebut berakibat pemendekan waktu 1 jam dalam satu hari. Saat ini dapat kita rasakan bahwa hari berlari begitu cepat. Baru saja kita menginjak hari Senin, ternyata kita sudah berada di hari kamis. Bumi kita seakan ingin cepat-cepat meninggalkan kita, bumi berputar lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

Richard Gross, peneliti dari Jet Propulsion Laboratory, NASA menyusun model penghitungan kompleks untuk mengalkulasikan secara teoritis, bagaimana gempa bumi di Jepang, yang merupakan gempa terbesar kelima sejak tahun 1900, memengaruhi rotasi Bumi.

Memanfaatkan data dari United States Geological Survey, hasil perhitungan mengindikasikan adanya perubahan distribusi massa Bumi. Gempa Jepang telah membuat Bumi berputar sedikit lebih cepat, dan memperpendek waktu dalam satu hari hingga 1,8 mikrodetik atau sepersejuta ******* Kalkulasi yang dibuat juga menunjukkan bahwa poros Bumi bergerak sekitar 17 centimeter ke arah bujur timur. Perubahan poros ini akan membuat pergerakan Bumi sedikit berbeda. Namun itu tidak mempengaruhi posisi Bumi di ruang angkasa karena hanya kekuatan eksternal seperti gravitasi Matahari, Bulan, dan planet-planet yang mampu mengubah itu. Seputar semakin singkatnya waktu dalam satu hari yang sudah tidak mencapai 24 jam, sebagai gambaran, akibat gempa dengan magnitude 8,8 yang terjadi tahun lalu di Chile, waktu dalam satu hari telah dipangkas sebesar 1,26 mikrodetik dan menggeser poros Bumi sekitar 8 cm. Padahal, menggunakan kalkulasi serupa yang dilakukan setelah gempa dengan magnitude 9,1 yang menghantam Aceh tahun 2004 lalu, waktu dalam satu hari sudah berkurang sebesar 6,8 mikrodetik akibat bergesernya poros dan bentuk Bumi sekitar 7 cm. "Rotasi Bumi terus berubah, dan tidak hanya disebabkan oleh gempa, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti angin di atmosfer dan arus samudera," kata Gross, seperti dikutip dari Science Daily, 10 Mei 2011. "Bagaimana gempa memengaruhi rotasi Bumi tergantung pada skala, lokasi, dan bagaimana gempa terjadi," ucapnya. Gross menyebutkan, dalam kurun satu tahun, waktu dalam satu hari bisa bertambah dan juga berkurang sekitar satu milidetik atau 550 kali lebih besar dibanding akibat gempa Jepang. Demikian pula dengan lempeng Bumi yang bisa bergeser sekitar 1 meter dalam satu tahun akibat berbagai gempa. "Secara teori, apapun yang mampu meredistribusi massa Bumi akan mengubah rotasi planet Bumi," kata Gross. "Namun demikian, perubahan rotasi dan poros Bumi seharusnya tidak memengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Perubahan ini sangat alami dan terjadi kapan saja. Orang-orang tidak perlu khawatir," ucapnya. Meski telah membuat penghitungan, kalkulasi yang dibuat Gross, baik untuk rotasi dan poros Bumi, hasilnya kemungkinan akan masih berubah dengan munculnya data-data baru yang lebih akurat seputar fenomena yang terjadi di Bumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun