Mohon tunggu...
Shohibul Anshor Siregar
Shohibul Anshor Siregar Mohon Tunggu... -

Koordinator Umum 'nBASIS (Pengembangan Basis Sosial Inisiatif & Swadaya), tinggal di Medan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden PKS

2 Juni 2013   18:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:38 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1370171982525580639

MASIH sangat segar dalam ingatan. Saat masalah menimpa Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, segera saja dilakukan pergantian jabatan. Itu suatu hal terpuji dari PKS. Hal lain yang juga begitu mengagumkan dari PKS ialah penekanannya pada penyebaran kader dengan tak memberi kesempatan bagi seseorang menjadi semacam big boss (jika istilah ini dapat digunakan) sebagaimana halnya terjadi pada partai lain. PAN juga mencatatakan sejarah yang sama, paling tidak dengan hal yang dicontohkan oleh M.Amien Rais, tak mengabadikan dirinya untuk jabatan Ketua Umum.

Pada PKS ada tradisi terbalik. Jika pada partai lain kekuasaan eksekutif (tertinggi, menengah ataupun bawah) dipegang oleh seorang kader, maka ia berpeluang besar menjadi pemimpin puncak partainya sesuai level itu. Setelah Presiden Nurmahmudi Ismail menjadi menteri, ia pun diganti oleh kader lain. Begitu pun yang lain.

Tetapi JK yang mendampingi SBY pada pilpress 2004 begitu mudah menjadi Ketua Umum Partai Golkar setelah memenangi pilpres itu dengan mengalahkan calon dari partainya sendiri,  Wiranto. Akan halnya Partai Demokrat, lain lagi. Anda sudah tahu dengan tak usah diceritakan di sini. Begitu juga tradisi pada PDIP.

Nah, kembali ke PKS. Sekiranya (sekali lagi sekiranya) Presiden PKS Anis Matta juga akan mengalami nasib yang serupa dengan atau tersangkut dengan kasus yang menimpa Luthfi Hasan Ishaaq, siapakah di antara keempat orang ini yang paling berpeluang untuk mengganti? Anda tentu bisa memberi nama lain.

Mudah-mudahan saja keadaan seburuk itu tidak akan terjadi pada PKS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun