Mohon tunggu...
S Widjaja
S Widjaja Mohon Tunggu... lainnya -

Sharing ideas through writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fantasy] My Guardian Angel - Albatross

28 November 2016   15:35 Diperbarui: 29 November 2016   18:43 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Albatross (http://sdakotabirds.com)

Gadis bertubuh tinggi, langsing, dan berambut pirang itu menatap onggokan mayat di hadapannya. Tinggi tubuh gadis tersebut melebihi rata-rata pria seusianya. Wajahnya menunjukkan kesedihan yang mendalam. Tangannya sedikit gemetar tatkala ia menyulut api ke mayat-mayat itu. Api yang terbentuk dari sinar yang melesat keluar dari ujung mata pedang berwarna putih berkilau seperti kilat – Hvit Torden.

Anne Lilla Magnhild Branvold, gadis remaja itu, menghela napas panjang. Entah ini sudah tumpukan yang keberapa, ia tidak ingat lagi. Sudah lebih dari dua hari ia melakukan hal ini.

Ia menggerak-gerakkan jemari tangannya yang terbalut gauntlet berwarna ungu. Warna yang sama dengan armor yang menyelubungi tubuhnya.

Anne telah malih rupa menjadi seorang gadis remaja. Transformasi itu terjadi tatkala ia secara tidak sengaja merapalkan mantra saat ia menggenggam pangkal Hvit Torden. Ia sendiri tidak mengerti mengapa ia tiba-tiba mampu mengingat mantra tersebut dan merapalkannya. Mantra yang selalu dilantunkan ibu atau neneknya waktu menjelang tidur – sama seperti yang selalu mereka lakukan kepada Svein, kakaknya.

Sesuatu seperti menuntunnya, memerintahkannya untuk merapalkan mantra tersebut.

Ketika itulah, tatkala ia melantunkan mantra itu, ia merasakan suatu kekuatan magis menyelimuti dirinya. Ia mengalami perubahan fisik, bertumbuh menjadi lebih dewasa. Pikirannya seolah-olah terbuka. Berbagai pengetahuan dengan derasnya mengalir memenuhi otaknya. Tak hanya tubuhnya, mentalnya pun bertumbuh dewasa mengikuti pertumbuhan fisiknya. Ia telah bertransformasi dari seorang gadis cilik menjadi seorang gadis remaja seutuhnya.

Sosok bocah tidak memungkinkan Hvit Torden untuk bertempur sehingga pedang itu memilih sosok yang mampu menggunakannya dengan leluasa. Semua kekuatan dan memori mengenai pertarungan leluhur klan Branvold yang telah menggunakan Hvit Torden dalam pertempuran telah berpindah ke diri gadis itu.

Anne memerhatikan onggokan jasad yang kini terbakar itu. Bau daging terbakar memenuhi hidungnya. Ia merasa mual karena mengetahui daging apa yang terbakar itu. Namun ia tidak merasa khawatir kawanan serigala yang menghuni hutan di sekitar kastil Branvold akan mendatangi tempat ini. Mereka tidak pernah mendekat ke kastil ini sebelumnya. Tidak juga sekarang ketika kobaran api ada di mana-mana.

Anne tahu Hvit Torden mampu menyerap sinar matahari untuk kemudian mengeluarkan kembali panas tersebut. Panas yang mampu membakar apa pun. Hvit Torden bahkan mampu menembakkan sinar panas seperti busur yang melepaskan anak panah.

Selain itu, bandul yang diberikan oleh Torbjørn juga memiliki kekuatan gaib lain selain berfungsi sebagai kunci pembuka arsenal si våpen mester. Bandul berukir bunga berwarna ungu, purple heather, itu memiliki kemampuan menciptakan dragon armor yang berasal dari sisik naga berwarna ungu. Saat Anne meraba ukiran bunga bunga tersebut sebanyak tiga kali, maka muncullah ratusan kelopak bunga berwarna ungu yang secara ajaib beterbangan mengelilingi dirinya. Kelopak itu berputaran seperti tertiup angin puting beliung dan kemudian terjalin satu sama lain saling merapat menyelubungi tubuhnya dan terangkai membentuk armor berwarna ungu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun