Aku … makhluk ini … aku tahu dia tidak nyata. Dia tidak mempunyai tubuh yang padat. Dia tidak … dia bukan makhluk hidup. Dia …
Aku segera bangun dan duduk di ranjang.
Aku menatapnya.
“Ben …” panggilnya lagi.
Kuperhatikan wajah itu dari jarak sedekat ini. Mungkin hanya tiga jengkal jaraknya.
Wajah yang mengerikan. Jauh lebih mengerikan melihatnya dari jarak sedekat ini.
Matanya menatapku.
Aku terdiam. Aku ketakutan. Sangat ketakutan. Tetapi … apa lagi yang bisa kulakukan. Aku hanya tahu satu hal …
Makhluk ini sekarang mengangkat tangannya. Tangan yang penuh luka. Jari-jemari yang sudah tidak utuh, sebagian jarinya tidak lengkap, yang lengkap pun sepertinya penuh luka. Sepertinya beberapa tulang jari itu kelihatan.
Aku terdiam. Kubiarkan tangan itu mendekat.
…..