Sebagaimana kita ketahui bahwa brand yang peduli sosial atau peduli sosial memiliki nilai lebih di mata masyarakat. Salah satu metode yang di gunakan adalah melakukan CSR.
Sekarang masalah yang dihadapi adalah banyak perusahaan yang masih menganggap CSR dapat mengurangi profit perusahaan yang dapat mengurangi profit perusahaan yang dapat menyebabkan kerugian. Padahal dengan cara yang tepat CSR dapat menguntungkan, bahkan dapat meningkatkan penjualan.
Contohnya adalah Adidas:
Salah satu metode CSR yang di gunakan adidas adalah mebuat kampanye menyumbangkan sepatu bekas untuk negara-negara yang terpuruk. Disini Adidas mengajak konsumennya untuk menyumbangkan sepatu bekas merek apapun dan memberikan kupon potongan harga sebesar RP 200.000,- untuk pembelian sepatu adidas baru.
Saya acungkan jempol untuk kampanye ini, disini Adidas melakukan tiga hal sekaligus, yaitu:
- Melakukan CSR
- Meningkatkan Penjualan
- Dan tentu saja menaikan reputasi merek
Inilah yang menjadi tolak ukur persaingan di era pemasaran 3.0, yaitu bagaimana cara kita bermain pintar untuk mendapatkan ke tiga hal tersebut.
Jika yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya?
Sedikit tips akan saya berikan untuk anda.
-Melakukan CSR yang berdampak positif bagi perusahaan anda, misalnya:
Jika anda adalah pemilik perusahaan obat-obatan, maka yang dapat anda lakukan adalah menggelar pengobatan gratis untuk orang yang tidak mampu, dan anda dapat menggunakan obat anda sebagai pengobatan pasien. Maka para pasien yang merasakan khasiat dari produk anda kedepannya akan membeli produk anda, dan bisa juga akan mempromosikan obat anda ke orang lain.
-Melakukan CSR yang dapat menjaga kelangsungan sumber bahan produk anda,misalnya:
Jika anda adalah pemilik perusahaan furniture dari kayu, maka anda dapat mengadakan gerakan penghijauan sebagai bentuk kepedulian lingkungan. Tentu saja citra perusahaan anda positif di mata masyarakat, di satu sisi lain anda telah menjaga kelangsungan bahan baku perusahaan anda.