Mohon tunggu...
Rizqi Novitasari
Rizqi Novitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP IT Yabunaya Pemali

English Teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Empat Upaya Guru yang Bahagia

7 Januari 2023   10:29 Diperbarui: 7 Januari 2023   10:40 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka sudah diterapkan secara bertahap oleh sekolah-sekolah sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan utama dari kurikulum merdeka ini sebenarnya adalah pembelajaran yang membahagiakan. Bisa jadi, selama ini pembelajaran sudah membahagiakan, tapi membahagiakan yang dimaksud adalah yang sesuai dengan konteksnya yaitu, tercapai tujuan pembelajarannya. 

Faktor utama dari pembelajaran yang membahagiakan ini adalah guru yang bahagia. Guru yang bahagia dapat membuat murid menjadi bahagia. Emosi yang diberikan oleh guru saat mengajar, akan berdampak pada emosi yang dirasakan murid di kelas. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru yang bahagia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyesuaikan kebutuhan murid dalam belajar dan gaya belajar murid. Sehingga pembelajaran yang membahagiakan dapat dicapai. 

Beberapa upaya guru dalam menjadi sosok guru yang membahagiakan ada empat, yaitu Ikhlas, Bersyukur, Bersabar dan Bertawakkal. 

Yang pertama adalah ikhlas dalam melakukan tugas yang diemban. Guru yang ikhlas akan melakukan pembelajaran dengan sebaik-baiknya tanpa memperdulikan apresiasi yang akan diterimanya dari orang lain. All out dalam merancang, memaksimalkan upaya untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada murid di kelas, menjadi indikator guru yang ikhlas. Lalu, tetap berpegang pada prinsip selama apa yang dilakukannya diterima oleh Allah SWT, maka penilaian orang lain tidaklah menjadi hambatan dan kendala untuk memberikan yang terbaik. Keikhlasan niat terhadap amalan tersebut nilainya lebih besar dari amalan itu sendiri. 

Yang kedua adalah bersyukur. Guru yang bersyukur akan merasakan kelapangan dalam hal mendidik dan mengajar murid. Menjadi guru tentunya adalah sebuah profesi yang sangat mulia. Kemuliaan profesi guru ini tidak bisa dinilai dari finansial, tapi profesi yang sama dengan profesi para nabi. Makna dari profesi para nabi yaitu mengajak orang lain (murid) menjadi orang baik. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya yaitu mendidik murid menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur. Sekali lagi, guru perlu bersyukur karena menjadi bagian dalam membangun peradaban dan berkontribusi membangun bangsa. 

Yang ketiga adalah Bersabar. Guru perlu bersabar dalam mengajar dan mendidik. Dalam prosesnya, guru harus memiliki kesabaran untuk mencapai tujuan. Hal yang seringkali dihadapi di kelas jika tidak dihadapi dengan kesabaran, maka guru menjadi mudah marah dan emosi dengan aktivitas anak yang sebenarnya tidak menjadi masalah. Sebagai guru pun, perlu bersabar terhadap hasilnya, karena kesuksesan akan terlihat dalam jangka waktu yang panjang, khususnya guru TK, SD dan SMP. 

Terakhir dari upaya guru menjadi guru yang bahagia adalah guru harus bertawakkal. Guru yang bertawakkal terhadap proses pengajaran dan pendidikan yang dilakukannya, akan berusaha untuk memberikan kebutuhan murid saat ini yang akan berguna di masa yang akan datang. Indonesia akan memiliki generasi emas pada 2045 nantinya yang siap menghadapi tantangan global. Guru yang bertawakkal akan terus berusaha mempersiapkan murid sejak sekarang dan selalu meminta bantuan dan harap dari Allah SWT untuk menjaga dirinya dan muridnya. 

Wallahu a'lam bish showab. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun