Diberlakukannya masa darurat Covid-19 sejak tanggal 16 Maret 2021 membuat babyak perubahan dalan segala aspek kehidupan. Tidak terkecuali pada sistem pendidikan yang langsung merubah kebijakan sebagai bentuk upaya mencegah penularan Covid-19 secara luas.
Salah satu kebijakan besar yang diambil sistem pendidikan selama masa pandemi adalah blajar dari rumag. Sesuai arti setiap kata, kebijakan ini adalah mengubah proses pembelajaran yang semula di sekolah menjadi di rumah. Hal ini menyebabkan serubahan pada siswa yang secara tidak langsung bergantung pada teknologi.Â
Apalagi media yang yang digunakan selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat erat dengan teknologi. Bahkan bisa dikatakan, tanpa teknologi PJJ tidak dapat berjalan.Â
Media yang digunakan dalam PJJ ini beragam, seperti Google Classroom, Grup Whatsapp, web learning sekolah, zoom, dan masih banyak lagi. Dampak positif adanya pembelajaran daring ini adalah mengurangi atau memutuskan rantai penyebaran virus corona yang sedang marak di negara kita ini.Â
Namun, adanya PJJ juga berakibat buruk bagi siswa dan guru. Siswa akan cenderung menyepelekan pembelajaran dan guru juga menjadi kesusahan dalam menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif.
Dengan berbagai keterbatasab dan dampak dari pandemi covid-19 menjadi tantangan seorang siswa dan guru. Perlu adanya kolaborasi maksimal seluruh pihak, terutama siswa dan guru, dalam menghadirka  sekolah daring yang berkualitas dan bermutu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI