Gemerlap malamnya pasti dirindukan lagi, tak ayal membuat siapa saja merasa sedih ketika ia berakhir diawal bulan ini. Pertengahan bulan dan diawal syawalan ini semuanya sudah berbeda. Tidak lagi melaksanakan puasa, Shalat tarawih seperti biasanya, atau sekedar membuat kue untuk lebaran nantinya.
Vibes Ramadhan, sungguh memang tidak ada hal yang bisa menggantikannya. Seperti ada sesuatu yang mengenang, dan sedih ketika ia akan pergi meninggalkan kita.
ntah bisa bertemu lagi ditahun depan atau tidak, tapi semua orang berharap untuk bisa dipertemukan kembali dengan ramadhan dikemudian tahun.
kisahku di ramadhan kali ini berbeda dengan ramadhan sebelumnya. berat ? bisa dikatakan begitu.Â
ketika kamu berada difase yang bisa dikatakan berbeda dengan sebelumnya, kamu membutuhkan waktu untuk bisa menyesuaikan diri, tidak hanya diri saja tetapi juga hati dan jiwa kamu. Yaa.. seperti itulah kira-kira yang aku rasakan.
tidak sepenuhnya berubah, hanya saja lebih mengarah kepada untuk bisa memahami makna dari kesabaran dan juga berbagi itu indah, kira-kira seperti itu. tidak lagi puas untuk sekedar memejam mata, mengeluh kepada dunia jika sedang lelah atau sebagainya, sudah tidak waktunya.
mencoba untuk bisa khusyu' dalam melaksanakan ibadah, tidak begitu memperhatikan hal - hal yang bisa membuat pahala puasa berkurang mulai untuk dihindari dan juga bisa lebih sabar terhadap hal - hal yang bisa membuat puasa batal.
Cahaya malam yang biasanya terlihat biasa saja, namun pada bulan itu terasa begitu berbeda. Semuanya terasa begitu spesial dan begitu nyaman untu dilewatkan rasanya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H