Transgender. Kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua.Transgender sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang identitas gendernya (cara seseorang yang memahami dirinya sendiri sebagai pria, wanita, keduanya, atau tidak sama sekali, yang mungkin berbeda dari karakteristik biologisnya) berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir. Transgender bukanlah orientasi seksual, melainkan identitas gender. Artinya, seorang transgender bisa memiliki orientasi seksual yang beragam, seperti heteroseksual, homoseksual, biseksual, atau aseksual.
   Berkaitan dengan kasus Issa Zega, seorang transgender yang menggunakan pakaian wanita saat pelaksanaan umroh dan berbaur dengan para muslimah lainnya dalam melaksanakan ibadah. Ia menilai bahwa Ia merupakan wanita sepenuhnya. Para netizen di sosial media berkomentar bahwa apa yang dilakukan Issa Zegga sudah melebihi batas serta dianggap seperti menantang Tuhan. Netizen juga mengkhawatirkan bagaimana nasib para muslimah lainnnya yang tidak sengaja bersentuhan dengannya selama pelaksanaan ibadah.
   Lantas, apa yang melatarbelakangi maraknya kasus transgender? Terdapat faktor seperti faktor lingkungan, pengalaman hidup, proses mencari jati diri, tuntutan pekerjaan, pola didik yang salah oleh orangtua sejak kecil, dll. Para pelaku biasanya tidak secara drastis melakukan perubahan tersebut, akan tetapi bertahap dan perlahan agar perubahannya tidak cepat disadari oleh khalayak umum. Perilaku tersebut merupakan perilaku menyimpang dan melanggar norma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H