Stunting merupakan gangguan fisik yang menyebabkan tubuh mengalami pertumbuhan yang lebih pendek dan tidak sama dengan teman-teman sebayanya serta pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usianya.
Stunting sendiri dapat diartikan dengan kekerdilan atau pertumbuhan tinggi badan anak yang tidak normal. Kebanyakan dari orangtua sering mengabaikan pertumbuhan tinggi  badan anaknya dan lebih melihat dari berat badannya saja. Padahal, tinggi badan anak juga harus diperhatikan oleh orangtua selain dari berat badan anaknya.Â
Banyak dari orangtua yang menganggap apabila berat badan anak atau melihat pipinya tembam dan gemuk merupakan tanda bahwa anak yang sehat.
Stunting ini terjadi disebabkan karena tidak tercukupinya asupan gizi pada anak saat masih di bawah umur 2 tahun (bisa jadi karena tidak diberikan ASI ataupun makanan pendamping ASI serta kurangnya nutrisi penting yang dibutuhkan dalam tubuh anak) bisa juga karena tidak terpenuhi asupan gizi saat masih di dalam kandungan.
Risiko apa yang dapat mengintai apabila anak mengalami gangguan tersebut? Risiko yang terjadi tidak hanya dampak fisik saja. Â Tetapi banyak risiko yang terjadi, yaitu sebagai berikut:
- Kemampuan koginitif anak menjadi lemah, buruknya prestasi sekolah di masa kecil (Gangguan stunting ini berpengaruh pada IQ anak. Anak yang mengalami gangguan ini memiliki IQ yang lebih rendah dibanding anak normal seusianya.)
- Mengalami kesulitan belajar (Gangguan ini menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan sulitnya berkonsentrasi akibat gizinya tidak terpenuhi.)
- Pertumbuhan tinggi dan berat badan anak menjadi terganggu (Stunting ini adalah salah satu gangguan yang menyebabkan tubuh seorang anak lebih pendek dibandingkan anak-anak normal lainnya. Dan berat badan cenderung lebih jauh di bawah rata-rata anak normal.)
- Risiko terserang penyakit lebih tinggi daripada anak normal seusianya.
- Tidak selincah anak lainnya dan mudah kelelahan (Anak yang tumbuh normal akan bergerak sesuai dengan keinginannya dan tidak mudah lelah, berbeda dengan anak yang mengalami stunting yang mudah merasa lelah ketika sedang bermain yang mengeluarkan banyak energi.)
- Berisiko terserang penyakit kronis saat dewasa
- Anak yang pendek akan memiliki tingkat produktivitas yang rendah
- Apabila dewasa akan sulit bersaing dalam dunia kerja.
Apakah gangguan stunting ini dapat diatasi? Sayangnya, stunting ini adalah kondisi dan gangguan yang tidak dapat diatasi dan dikembalikan seperti semula atau bersifat seumur hidup. Apabila orangtua sudah mengetahui bahwa anak mengalami gangguan ini, maka sebagai orangtua harus segera mengkonsultasikan kepada dokter agar segera ditangani sebelum terlambat.
Jika gangguan ini tidak segera diatasi, maka akan berpengaruh dan berdampak tidak baik bagi anak saat sudah dewasa nanti. Kondisi dan gangguan ini tidak bisa ditangani apabila usia anak sudah memasuki usia 2 tahun.
Bagaimana mencegah stunting pada anak? Berikut cara yang dapat dilakukan oleh orangtua agar anak tidak mengalami stunting:
- Mengonsumsi makanan yang bergizi lengkap, mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah kecacatan
- Pola makan yang baik dan teratur serta mencukupi kebutuhan gizi ketika dalam masa kehamilan
- Meningkatkan kebersihan lingkungan dilingkungan terdekat serta meningkatkan akses air bersih
- Memastikan anak mendapat asupan nutrsi dan gizi yang baik
Nutrisi yang baik dan nutrisi yang seimbang berdampak baik pada pertumbuhan dan perkembangan anak, karena pada masa itu anak membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang baik untuk mendukung proses pertumbuhan fisik dan perkembangannya otak. Gangguan itu dapat dicegah dengan langkah-langkah yang dilakukan sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H