Mohon tunggu...
Rizki MuhammadAlif
Rizki MuhammadAlif Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lahirku Berbentuk Bola

17 Maret 2019   16:25 Diperbarui: 17 Maret 2019   16:38 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mungkin sebagian orang akan terheran-heran dengan peristiwa yang kualami ini. Ibuku pada saat itu sedang hamil besar yang selalu terjadi pendarahan terus menerus, ntahh mengapa aku pun juga tak mengerti. malam itu, ibuku merasakan mules yang amat sangat mendalam. Akhirnya ayah ku mulai membawanya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. sekitar jam 00.00 WIB tiba dirumah sakit dengan keadaan ibuku yang teramat memprihatinkan dengan rasa mules yang terus menerus ibu rasakan. datanglah seorang dokter yang akan memeriksa ibuku.

Dokter : "Waahh ini mah ibu sebentar lagi akan melahirkan."

ayah : "Yaa sudah dok, kalo hari ini bayinya mau keluar, percepat saja proses persalinannya."

dokter berusaha sekuat tenaga tetapi si bayi ini tetap tidak mau keluar dalam perut ibu. Ayahku pun menelpon nenekku untuk memberi tahu tentang keadaan ibu yang sekarang ini.

ayah : "Buu.. ini sekarang aku dirumah sakit dan si mamah sekarang lagi proses persalinan tapi bayinya enggak mau keluar bu."

nenek : "Udah kamu tenang aja, nanti jam 12 siang bakalan keluar kok."

ayahku hanya mengiyakan saja atas jawaban nenekku itu. Nenek juga memberi tahu bahwa akan ke depok untuk menemui ibuku yang ada dirumah sakit. akhirnya nenek pun datang sekitar pagi menjelang siang. Ketika jam sudah menunjukkan waktu jam 12 siang dan ibuku juga masih dalam keadaan proses persalinan, tak disangka benar dugaan nenekku dan lahirlah .... eiitsss tapiii... semua yang ada di ruangan itu merasa terheran-heran, bayi yang baru aja lahir kok tidak nangis sama sekali. Dan ternyata ketika diangkat bayinya oleh beberapa suster, nampaknya diriku masih terbungkus bulat layaknya seperti bola.

Aku pada saat itu beranggapan bahwa aku seperti tidak merasakan apa-apa, saat keluar pun aku masih terbungkus seperti bola dan nampak aku masih tertidur pulas. Seketika dokter pun mencoba untuk membuka bungkusan itu, sedikit agak disobek lalu terbukalah......"hoooeeee...hoeeeeeeee" disitulah suara tangisanku terdengar.

ketika dewasa ini cerita itu membuat diriku teringat kembali betapa beratnya perjuangan ibuku yang melahirkanku dan juga yang mengandungku dengan susah payah. Apalagi pada saat aku masih di dalam perut ibu, ibu ku bilang bahwa

ibu : "Duluu tuhh pas mamah masih hamil kamu, mamah tuhh kadang suka bocor teruussss (pendarahan) wahhh banyakk pokoknya, makanya kamu sayang sayang yaa sama mamah."

Aku sangat bersyukur banget sudah dilahirkan oleh mamah yang senantiasa sabar dalam merawatku, membesarkan ku sampai saat ini. Dan dari cerita itu juga mengajarkan ku akan kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala yang menjadikan suatu hal yang tak mungkin menjadi mungkin. Atas kehendak-Nya lah aku dilahirkan dengan keadaan yang berbeda dari kebanyakan bayi lainnya.

Teruslah berhusnuzon kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala dan sayangilah kedua orang tua kita, terutama ibu. Karena ibu yang susah payah mengandung 9 bulan, yang merasakan sakitnya melahirkan, dan betapa sabarnya perjuang ibu dalam merawat dan menyusui kita. thank you mom :')

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun