Mohon tunggu...
Asep Rizki Pradana
Asep Rizki Pradana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Step by step, moving forward..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktikum di Rumah, Tentu Bisa

12 Desember 2020   16:39 Diperbarui: 13 Desember 2020   05:40 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Covid-19 dalam beberapa bulan ini telah melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Pandemi ini telah berdampak pada berbagai sektor seperti ekonomi, pariwisata, transportasi, dan lain sebagainya tak terkecuali sektor pendidikan. Dikarenakan pandemi tersebut, sekolah-sekolah menerapkan sistem pembelajaran daring dengan bantuan aplikasi dan media sosial seperti zoom, google meet, google classroom, dan lain sebagainya. Sistem pembelajaran daring ini rupanya menuai pro dan kontra dari masyarakat.

Sistem pembelajaran daring dianggap merupakan solusi efektif dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dikarenakan siswa maupun guru tidak perlu bertatap muka secara langsung sehingga dapat mengatasi resiko penularan Covid-19. Namun, kenyataannya sistem pembelajaran daring ini memiliki dampak negatif. Tak jarang ada keluhan dari siswa yang mengalami kendala sinyal dan juga kendala kuota sehingga tidak bisa melakukan pembelajaran daring. Bukan hanya siswa, keluhan pun dialami oleh orang tua maupun guru. Orang tua merasa jenuh dalam mengarahkan maupun membimbing anak-anaknya dalam pembelajaran daring. Guru-guru pun terkadang merasa kesulitan dikarenakan belum memiliki persiapan yang matang dalam melakukan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring pun berdampak pada keterampilan kita. Selama pembelajaran daring kita lebih sering menatap layar smartphone maupun laptop. Siswa lebih dituntut aktif dengan mengerjakan tugas sehingga lebih sering mengasah aspek pengetahuan ketimbang mengasah aspek keterampilannya.

Keterampilan praktikum adalah salah satu keterampilan yang terdampak pada pembelajaran daring saat ini. Menurut berbagai literasi, praktikum dapat diartikan sebagai proses pembelajaran kepada peserta didik dari tenaga pendidik untuk mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Praktikum merupakan metode pembelajaran yang selalu digunakan baik dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, pentingnya praktikum ini tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, praktikum juga penting dalam mengasah keterampilan, tak terkecuali dalam mata pelajaran Sains/Ilmu Pengetahuan Alam yang terbagi menjadi Biologi, Fisika dan Kimia.

Dalam mata pelajaran Kimia, tak jarang terdapat miskonsepsi dalam konsepnya sehingga peran praktikum diperlukan untuk mengatasi miskonsepsi yang ada. Dengan adanya praktikum, peserta didik diharapkan mendapatkan pengetahuan secara utuh dan tidak mengalami miskonsepsi dalam mempelajari Kimia. Dalam melaksanakan praktikum, tentunya diperlukan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaannya seperti laboratorium maupun alat dan bahan.

Di masa pandemi Covid-19 ini, kendala yang dialami dalam pembelajaran kimia antara lain sulit mendapatkan akses ke laboratorium sehingga praktikum sulit untuk dilaksanakan. Akan tetapi, pernahkah kita terpikir untuk melakukan praktikum di rumah? Apakah itu mungkin? Jawabannya adalah ya, praktikum bisa dilakukan di rumah.

Praktikum di rumah bisa dilakukan menggunakan alat dan bahan yang sederhana, mudah dijumpai, dan harganya terjangkau. Sangat mungkin untuk menggunakan alat dan bahan yang ada di rumah sebagai alternatif untuk alat dan bahan yang ada di laboratorium. Seperti contoh, kita bisa menggunakan cuka sebagai alternatif asam klorida (HCl). Selain itu, kita bisa menggunakan gelas (kaca) sebagai alternatif gelas kimia.

Jadi, keterampilan praktikum tetap perlu diperhatikan. Keterampilan praktikum diperlukan untuk melengkapi konsep dalam Kimia agar tidak terjadi miskonsepsi. Apabila memungkinkan untuk praktikum di rumah, maka kita lakukan. Dengan begitu, keterampilan praktikum bisa tetap dipelihara bahkan ditingkatkan di masa pandemi Covid-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun