Hubungan bilateral kerjasama Indonesia dengan Rusia terjalin dengan baik saat ini dengan hubungan saling menuntut kepentingan bangsa nya sendiri dan kondisi ini didukung karena netralnya sikap hubungan internasional dari Indonesia itu sendiri tidak berpihak pada blok manapun sehingga tidak begitu berpengaruh pada kondisi agresi dunia pada Rusia dan Ukraina. Hubungan baik dari Presiden Jokowi dan Presiden Putin sebagai pemimpin masing-masing negara mendukung segala kerjasama yang di ajukan oleh masing-masing negara. Baik dari segi kekuatan militer dan kualitas SDM serta Peningkatan Alutsista yang di setujui dari kerjasama tersebut.
Pertemuan Jokowi dan Putin dilakukan pada awal tahun 2022 dan membawa beberapa poin penting yang disetujui sebagai langkah kerjasama yang baik demi kepentingan masing-masing negara. Ada 13 poin penting yang dibawa yaitu :
1. Indonesia mitra kunci Rusia
Hubungan ini dinilai berjalan kontruksi dan saling menguntungkan. Putin mengingatkan membantu Indonesia membangun negara dan memperkuat posisi di Internasional pada awal kemerdekaan. Dimulai dari dibantu pada bidang kontruksi, Transportasi, Rumah sakit, dan Fasilitas lainnya.
2. Perdagangan tumbuh lebih 40 Persen
Kerja sama pada bidang ini meningkatkan harga perdagangan bilateral tumbuh lebih dari 40 persen dan naik lebih dari 65 persen dalam 5 bulan pertama hari ini. Dalam hal ini menyatakan minatnya untuk meningkatkan nilai komisi bersama Rusia-Indonesia untuk perdagangan, kerja sama teknis lainnya.
3. Zona Perdagangan Bebas Indonesia -- Eurasian Economic Union
Pembentukan zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU) pembentukan ini sebagai proses penguatan kualitas kerja sama di wilayah regionalnya wilayah Timur.
4. Investasi di Ibukota Negara Baru
Putin mempunyai ketertarikan untuk Investasi di proyek Ibukota Negara Baru dan ingin berbisnis di bidang infrastruktur transportasi dan logistic. Perusahaan BUMN nya Rusia di bidang perkeretaapian menjadi tawaran awal yang diberikan.
5. Industri Nuklir