Mohon tunggu...
Rozza
Rozza Mohon Tunggu... -

lagi menyendiri, mencari harmony..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Luka yang Kau Beri

30 September 2010   04:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:51 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_270924" align="alignnone" width="320" caption="-pinjem dari google-"][/caption]

Tak peduli seberapa dalamnya luka yang kau torehkan, aku tetap menunggumu.

Kata-katamu yang penuh emosi.

Tidak sadarkah bahwa itu menyakiti hati?.

Engkau membenci setiap kalimat yang ku ungkap, meski itu adalah kalimatmu sendiri.

Pun demikian, aku menerima perlakuanmu.

Ingin tahu betapa sulitnya ini kulakukan?

Cobalah ber-empati, berada di posisiku.

Ku tahan gelegak amarah, dengan diam.

Ku tahan remuknya kepingan hati, dengan diam.

Hanya satu yang tak bisa ku tahan dengan diam.

Lelehan airmata.

Terimakasih untuk luka yang kau beri...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun