Beribu-ribu hari telahpun terlewati tak akan kembali
Tanpa permisi dan berdiksi-diksi indah bagaikan puisi
Angin pun berembus terasa sangatlah menyejukkan
Kadang lembut, kadang seolah tamparan-tamparan
Nanar pandanganku tertuju dan terpaku...
Pada pendar yang terbias sedikit malu-malu
Nun di sana dalam hening yang tenang
Pancarannya mengajarkan sebuah makna
Bulan separuh...mungkin kau tak paham apa itu terlelap,terlena
Ataupun nada-nada riang dan sumbang, apatah kesah-kesah
Namun...kesetiaanmu mematrikan kuatnya arti sejati
Keberanianmu menemani malam adalah cahaya ketulusan  meski engkau tak utuh
Bahjambi
Senin, 11 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H