Mohon tunggu...
Firman Fathur Rahman
Firman Fathur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tentang dunia jejepangan dan juga menyukai tentang geopolitik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Batasan Retorika Sebagai Seni Berbicara

12 Juni 2024   16:37 Diperbarui: 13 Juni 2024   10:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batasan atau cakupan adalah arti dari ruang lingkup. Ruang lingkup dari retorika bisa berupa pembicara, isi pesan, dan audiens. Ruang lingkup retorika menjelaskan apa definisi, materi, unsur dan hubungannya dengan ilmu yang lain.

Proses dari komunikasi yang terjadi antara pembicara dan pendengar, secara tatap muka dan tatap mata merupakan bagian dari ruang lingkup retorika. Proses komunikasi ini dapat disampaikan dalam verbal (lisan dan tulisan) maupun dalam bentuk non verbal (gestur, gerakan, dan bahasa tubuh).

Secara luas, retorika dapat kita definisikan sebagai seni berbicara atau kehebatan berbicara. Secara luas retorika menampilkan seni berkomunikasi baik secara lisan dan tulisan serta bahasa dan gerakan tubuh.

Sedangkan, jika kita artikan secara sempit retorika adalah berhubungan dengan tata bahasa, logika, dan dialektika dari pembicara kepada pendengar. Retorika tidak hanya mencakup tentang pidato atau dakwah, tapi juga membahas mengenai arus komunikasi yang terus berkembang.

Tujuan utama retorika mencakup memengaruhi sikap, opini, dan perbuatan para audiens secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dicapai menggunakan sifat ilmiah. Nah, sifat ilmiah berupa empirik, sistematik, analitik, objektif, verifikatif, kritis, dan logis.

Komponen retorika terdiri dari pathos, yang mengacu pada kemampuan memengaruhi emosi pendengar, logos, yang mengutamakan kesesuaian dengan akal, dan ethos yang menekankan pada sikap dan karakter pembicara untuk memperoleh kepercayaan pendengar.

Retorika, sebagai bidang yang erat kaitannya dengan ilmu komunikasi, membahas interaksi komunikatif manusia dalam proses pengiriman pesan, penerimaan pesan, dan pemerosesan pesan melalui media tertentu. 

Selain itu, retorika juga berhubungan dengan psikologi, terutama dalam konteks pembicaraan dan pendengaran. Keduanya memiliki kesamaan dalam fokusnya terhadap perilaku dan mental manusia.

 Secara epistemologis, baik retorika maupun psikologi mencakup aspek ilmu pengetahuan dan ilmu terapan. Dalam praktiknya, retorika dapat dilihat dari berbagai aspek seperti retorika pidato yang informatif dan edukatif, retorika politisi yang persuasif, dan retorika pemerintah yang kombinasi antara informatif dan persuasif. 

Ini mencakup definisi, sifat ilmiah, kerangka filosofis, unsur, komponen, serta hubungannya dengan disiplin ilmu lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun