Mohon tunggu...
RIZKY NUR ADI SAPUTRA
RIZKY NUR ADI SAPUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, I am a Computer Science Student at Bina Sarana Informatics University with a strong interest in machine learning and data analyst, have experience in developing mobile applications in creating their interfaces. As a Freelance Videographer and Drone Operator (2021-2024), I create event videos and operate drones. My combined technical and creative skills, including proficiency in machine learning, are ready for challenging projects and effective team collaboration. And you can also check out my FPV drone videos on Instagram @ryuukieru !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UBSI Galang Edukasi Toleransi dan Keadilan untuk Generasi Muda

26 Desember 2024   23:02 Diperbarui: 26 Desember 2024   23:02 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama di Panti Asuhan Yayasan Uswatun Hasanah

Jakarta -- Mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menunjukkan kepedulian sosial mereka dengan mengadakan kegiatan edukasi bertema "Belajar Bersama: Adil, Inklusif, dan Toleransi untuk Masa Depan Cerah" di Panti Asuhan Yayasan Uswatun Hasanah, Jakarta. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang nilai-nilai keadilan, inklusivitas, dan toleransi melalui pendekatan interaktif dan menyenangkan.Kegiatan ini dipimpin oleh Rizky Nur Adi Saputra bersama teman-temannya, Rifda Desmandita dan Melvine Salwa Dewanto. Ketiganya maju ke depan secara bersama untuk menyampaikan materi dengan cara sederhana dan interaktif agar mudah dipahami anak-anak.
"Kami ingin anak-anak memahami bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu. Justru, melalui perbedaan, kita bisa belajar saling menghargai," ujar Rifda saat membuka acara.

Dalam sesi pembelajaran, mahasiswa UBSI menjelaskan konsep keadilan dengan contoh sederhana, seperti membagi makanan secara merata. Konsep inklusivitas juga diajarkan melalui simulasi, yang menekankan bahwa setiap individu, meskipun berbeda, tetap memiliki nilai yang sama. Selain itu, toleransi antaragama menjadi salah satu fokus utama, disampaikan melalui cerita dan diskusi interaktif.

Acara ini semakin menarik dengan aktivitas kelompok. Anak-anak diajak memindahkan bola menggunakan kertas lipat secara berkelompok, yang mengajarkan kerja sama dan pentingnya menerima semua anggota tim. Aktivitas ini disambut antusias oleh anak-anak, terlihat dari ekspresi ceria dan tawa mereka.

"Kegiatan ini sangat menyenangkan dan mendidik. Anak-anak jadi lebih memahami pentingnya bersikap adil dan menghormati perbedaan," ujar Melvine Salwa Dewanto.

Acara ini ditutup dengan pesan moral dan sesi tanya jawab bersama anak-anak. Para mahasiswa berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi muda yang lebih toleran dan menghargai perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun