Mohon tunggu...
Rorry Nurmawati
Rorry Nurmawati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance writer || I love and passion for photography || If you have any question, please let me know at aslirorry@gmail.com or DM Instagram @ryrorry_

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Harapan Ramadan Anak Rantau yang Segera Usai!

6 Mei 2019   22:58 Diperbarui: 6 Mei 2019   23:44 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan, selalu menjadi bulan yang istimewa bagi saya anak `jalanan`. Momen berbuka bersama dengan teman-teman yang memilih mencari pundi-pundi rupiah di kota lain, menghabiskan waktu salat tarawih di musala-musala yang berbeda, hingga dibangunkan alarm handphone saat sahur, menjadi kenikmatan tersendiri. Ini adalah Ramadan ketiga saya jauh dari keluarga.

Sejak dua tahun terakhir, saya meninggalkan keluarga demi pekerjaan. Di kota yang jaraknya puluhan kilometer dari rumah, saya dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan dan teman baru. Saling berbagi satu sama lainnya, menjadi hal biasa bagi kami anak rantau.

Sama halnya di setiap Ramadan datang. Saya bersama teman-teman pun, saling mengisi seperti halnya keluarga. Mulai dari mencari takjil, `purakan` bersama saat buka atau pun sahur, hingga saling mengajak ke surau untuk menunaikan ibadah tarawih. Momen yang seharusnya dilakukan bersama keluarga di rumah, perlahan tergantikan dengan kebersamaan ini. Namun tak mengurangi kenikmatannya.

Jika dulunya hanya sekedar teman biasa, kini mereka layaknya keluarga. Berbagi sepiring nasi di kota ini, ibarat kata berbagi tawa dengan mereka. Tak ada yang kurang dari kebersamaan ini, meski mereka bukanlah keluarga sesungguhnya. Namun bagi saya, saudara tak harus sedarah bukan!!

Menjadi anak rantau tak ada yang harus dibanggakan secara khusus, namun tak boleh juga disesali. Tidak bisa merayakan momen pertama tarawih, sahur dan buka bersama keluarga, sudah saya lakoni enam tahun terakhir sejak mengenal `jalanan`. Berkendara di jalanan saat mepet waktu buka, sudah puluhan kali dijalani. Terlambat waktu pulang untuk salat tarawih berjamaah bersama keluarga, sudah ribuan kali terlewatkan.

Namun saya percaya akan kuasa Allah yang begitu luar biasa untuk umatnya. Ramadan tahun ini, menjadi kado terindah bagi saya sebelum menapaki lembaran baru nantinya. Saya diberikan kesempat melaksanakan salat tarawih pertama berjamaah dengan keluarga setelah enam tahun lamanya. Meski sekali lagi tak dapat berbuka bersama, saya masih bisa menikmati buka bersama `keluarga rantau` di kota ini.

Makan bersama keluarga rantau
Makan bersama keluarga rantau

Buah potong, gorengan dan kolak, hidangan pembatal puasa kami!!
Sebelum dan saat Ramadan, biasanya kami sering berkumpul di sebuah warung kopi (Wako). Setiap sore sekitar pukul 16.45 wib, kami anak rantau dan kawan yang `malas` pulang ke rumah sudah anteng di Wako sambil lirik kanan-lirik kiri melihat pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan. Seakan tak mau `kalap` saat berbuka, kami pun harus pintar-pintar memilih.

Buah potong, gorengan dan kolak menjadi pembuka sebelum melahap nasi anget yang lengkap dengan lauk-pauk menggiurkan. Biasanya, kami hanya membeli buah potong dan gorengan yang dijual di pinggir jalan. Sedangkan kudapan kolak, kami dapatkan gratis dari pemilik warung kopi yang terletak di Surodinawan, Kota Mojoketo ini. 

Sederhana memang, tapi rasa kebersamaan bersama mereka cukup mengenyangkan buat saya. Menyantap makanan ringan diiringi dagelan jowo, membuat perut yang seharian`berdemo` semakin riuh tak mau henti. Makan kenyang hati pun riang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun